HARIANSULTENG.COM – Kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) sudah habis usai tewasnya Askar alias Jaid alias Pak Guru pada September 2022 lalu.
Meskipun demikian, Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng), Irjen Rudy Sufahriadi memastikan operasi Madago Raya tetap dilanjutkan hingga 2023.
Sama seperti sebelumnya, aparat TNI-Polri akan tetap bersiaga di wilayah Kabupaten Poso, Sigi dan Parigi Moutong.
“Operasi Madago Raya harus tetap dilanjutkan. Meski DPO-nya sudah habis, tetapi operasi di tiga wilayah ini sudah dilaksanakan lebih dari 10 tahun. Artinya masyarakat sudah terbiasa dengan operasi,” kata Irjen Rudy dikutip dari kanal YouTube Podcast Presisi Polda Sulteng, Kamis (8/12/2022).
Ia menjelaskan, Operasi Madago Raya lanjutan ini fokus kepada pemulihan kehidupan masyarakat di Poso dan sekitarnya.
Selain itu, petugas juga akan gencar melakukan deradikalisasi di wilayah-wilayah yang dianggap sebagai basis simpatisan MIT.
“Operasi pemulihan ini diharapkan agar masyarakat harus bisa menjaga kampung dan dirinya sendiri. Kami juga akan terus membimbing masyarakat yang terpapar dan mantan napiter agar bisa hidup berdampingan dengan masyarakat lainnya,” jelas Irjen Rudy.
Dalam perjalanan karirnya di korps bhayangkara, Sulawesi Tengah bukan daerah asing bagi Irjen Rudy Sufahriadi.
Perwira kelahiran Cimahi, Jawa Barat, 23 Agustus 1965 pertama kali bertugas di Bumi Tadulako kala masih berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) sebagai Kapolres Poso pada 2005.
Selama memimpin keamanan di Poso, ia nyaris menjadi korban penembakan oleh orang tak dikenal pada Januari 2006.
Beruntung, tembakan tersebut berhasil dihindari Rudy Sufahriadi dan dua orang pelaku tak dikenal tadi pun langsung lari.
Selama 2 tahun menjabat di Poso, Rudy kemudian dimutasi menjadi Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya sebelum akhirnya kembali ke Sulteng pada 2016.
Sebagai pemegang komando tertinggi kepolisian di Sulteng, Rudy menjadi penanggung jawab dalam perburuan kelompok MIT melalui Operasi Tinombala.
Tak jarang, Rudy turun langsung bersama anggotanya sambil menenteng senjata menyusuri hutan belantara di Poso dan sekitarnya.
Hasilnya, aparat berhasil menembak mati pimpinan MIT, Santoso alias Abu Wardah di Pegunungan Tambarana, Kabupaten Poso pada Juli 2016.
“Kelompok MIT ini anggotanya cukup banyak. Saat saya menjabat Kapolda Sulteng tahun 2016 hingga 2018, ada 25 orang tertembak dan ditangkap,” katanya.
Pada 2018, Irjen Rudy dimutasi menjadi Kepala Korps Brimob Polri dan posisinya digantikan Brigjen I Ketut Argawa.
Kemudian pada Agustus 2021, Irjen Rudy Sufahriadi kembali ditugaskan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigi Prabowo sebagaiĀ Kapolda Sulteng.
Sama seperti sebelumnya, hal ini membuat Rudy bertindak sebagai pemimpin operasi pengejaran sisa-sisa kelompok MIT usai berganti sandi dari Tinombala.
Kelompok teroris paling dicari itu diketahui tinggal berjumlah 6 orang termasuk Ali Kalora, pimpinan baru MIT sepeninggal Santoso.
“Sejak saya terpilih kembali sebagai kapolda, anggota MIT tersisa 6 orang. Termasuk Ali Kalora sebagai DPO utama yang tertembak di Poso,” ujar Irjen Rudy. (Anw)