HARIANSULTENG.COM, PALU – Universitas Tadulako (Untad) menjadi tuan rumah pelaksanaan kongres atau Mahasabha ke-XIII Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI).
Acara yang dibuka langsung Presiden Jokowi itu dihadiri ribuan mahasiswa lintas organisasi dari berbagai daerah di Indonesia, Rabu (30/8/2023).
Kehadiran Jokowi di acara pembukaan ini dijadikan momentum KMHDI untuk menyampaikan kritik terhadap dunia pendidikan di Indonesia.
Menurut Ketua Presidium PP KMHDI, I Putu Yoga Saputra, terdapat 3 penyebab yang membuat dunia pendidikan saat ini kian meresahkan.
Yoga mengawali dengan membeberkan data Kemendikbudristek terkait jumlah lulusan SMA sebanyak 3,6 juta jiwa.
Namun dari 3,6 juta lulusan SMA tersebut, hanya sekitar 1,6 juta orang saja yang terserap di perguruan tinggi.
“Kita ini kan mau menyongsong bonus demografi. Secara kuantitatif, jumlah anak-anak muda selalu bertambah. Saya berharap akses pendidikan bisa didapatkan oleh semua anak bangsa,” kata Yoga.
Kedua, Yoga menyinggung biaya kuliah yang terus merangkak naik rata-rata sebesar 13 – 15 persen setiap tahunnya.
Terakhir, ujar dia, 80 persen mahasiswa setelah lulus bekerja tidak sesuai dengan disiplin ilmu atau jurusan yang diambil saat kuliah.
Di hadapan Presiden Jokowi, Yoga berharap pemerintah harus memerhatikan peningkatan kualitas SDM di samping masifnya pembangunan infrastruktur maupun fasilitas publik.
“Ini menjadi problem bagi kita semua. Tindakan apa yang perlu kita gagas secara bersama-sama,” ucapnya. (Red)