HARIANSULTENG.COM, PALU – Seorang warga bernama Muhammad Bagdad mengeluhkan pelayanan di RSUD Undata, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Bagdad menganggap petugas medis di rumah sakit milik pemerintah provinsi itu kerja asal-asalan alias kurang profesional.
Hal ini bermula ketika ia datang berobat ke RSUD Undata karena mengeluhkan sakit dan nyeri di bagian pinggang, Minggu (21/4/2024).
“Dengan terpaksa saya datang sendiri ke RSUD Undata mengendarai sepeda motor karena keluarga saya sedang menghadiri suatu acara. Ojek online juga tidak ada yang ready. Jadi saya pergi sendiri dengan harapan mendapat penanganan awal dulu di rumah sakit,” ungkap Bagdad saat dihubungi.
Setiba sekira pukul 08.45 Wita, Bagdad melihat belum ada perawat yang berada di rumah sakit. Ia pun hanya diarahkan ke ruang IGD oleh petugas keamanan.
Beberapa saat kemudian, ia dihampiri petugas administrasi untuk melakukan proses pendaftaran. Alih-alih berharap segera mendapat perawatan, Bagdad justru merasa kecewa mendengar pernyataan dari seorang perawat ketika ingin mendaftar.
“Saya ingin mendaftar rawat inap. Namun susternya bilang ‘saya rasa Bapak tidak perlu dirawat kerena muka Bapak kelihatannya baik-baik saja dan seperti tidak terjadi apa-apa,” ujar Bagdad menceritakan percakapan dengan seorang perawat RSUD Undata saat itu.
Pria 30 tahun itu merasa heran bagaimana bisa seorang perawat menganggapnya baik-baik saja tanpa melakukan ada pemeriksaan sama sekali.
“Jadi nnti muka saya kenapa-kenapa dan agak baru bisa dikatakan sakit dan diterima masuk rumah sakit? Saya yang merasakan sakitnya, kok dikatakan tidak apa-apa cuma gara-gara muka saya yang dianggap masih bisa senyum. Pelayanannya sangat tidak profesional,” katanya.
Di saat bersamaan, kekecewaan Bagdad semakin bertambah ketika melihat pasien bayi yang digabung dengan pasien dewasa di ruang IGD.
“Ada bayi umur nol bulan tetapi hanya dirawat di ruang IGD, belum dipindahkan ke kamar. Kalau bayi disatukan dengan pasien orang dewasa saya rasa kurang baik. Saya harap pihak rumah sakit memiliki ruang tersendiri bagi anak-anak, kasian mereka,” ujarnya.
Bagdad pun membagikan pengalamannya ini di media sosial. Tak sedikit komentar netizen yang merasakan hal serupa tentang buruknya pelayanan RSUD Undata dan menyarankan agar beralih ke rumah sakit lainnya.
Terkait hal ini, HarianSulteng.com sudah berupaya menghubungi Direktur RSUD Undata, drg Herry Mulyadi untuk mengonfirmasi namun belum mendapat jawaban hingga berita ini diterbitkan.
(Red)