HARIANSULTENG.COM, PALU – Gelaran Piala Dunia 2022 di Qatar membawa berkah tersendiri bagi para penjual jersey negara peserta.
Hal itulah seperti dirasakan Shafar Julianto, Owner SJ Jersey Shop di Jalan Kakatua, Kelurahan Tanamonindi, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Sebagai penggemar Argentina, Shafar menyediakan stok jersey Tim Tango sebanyak 400 baju sejak Juli 2022. Sebelum opening ceremony, harga jersey Piala Dunia masih di kisaran Rp 100 ribu – 150 ribu.
“Seperti jersey home Argentina itu stoknya 400 baju, saya umumkan sebelum harganya naik. Hari H Piala Dunia harganya naik menjadi Rp 180 ribu. Dan sejak 16 besar itu sudah Rp 250 ribu,” ucapnya, Kamis (15/12/2022).
Shafar mengaku mendapatkan keuntungan hingga 3 sampai 4 kali lipat selama Piala Dunia 2022 berlangsung.
Selain perorangan, dirinya juga banyak menerima pesanan jersey dari instansi maupun perusahaan swasta.
Pesanan jersey tim nasional (timnas) peserta Piala Dunia 2022 ini pun datang dari berbagai kalangan, mulai remaja hingga lanjut usia (lansia).
“Yang beli rata-rata dari instansi. Mereka borong biasa 15 atau 20 jersey untuk berbagai negara, dan ini tidak terjadi pada jersey club. Selama November omzet ada sekitar Rp 120 juta,” kata Shafar.
Di sisi lain, torehan prestasi Timnas Maroko yang berhasil melenggang ke babak semifinal Piala Dunia 2022 membawa dampak signifikan dalam pemesanan jersey mereka.
Akan tetapi, Shafar mengaku tak ingin mengambil risiko dengan menyediakan jersey Maroko karena sejak awal kesebelasan tersebut tak diunggulkan.
“Stok hanya tim-tim unggulan. Awal-awal Piala Dunia jersey Argentina dan Jerman paling laris. Namun saya tidak sempat memasok jersey Maroko. Mereka lolos 16 besar, saya ingin stok tapi bertemu Spanyol. Jadi saya ragu karena pengalaman dari penjualan jersey Jerman yang kurang peminat sejak gagal di fase grup,” jelasnya. (Jmr)