Home / Donggala

Kamis, 5 Oktober 2023 - 20:36 WIB

AMSI Sulteng Sayangkan Penelantaran Jurnalis Usai Meliput Peresmian KPN di Donggala

Sejumlah jurnalis berjalan kaki sejauh 6 kilometer ke parkiran usai meliput peresmian KPN di Donggala, Rabu (4/10/2023)/Ist

Sejumlah jurnalis berjalan kaki sejauh 6 kilometer ke parkiran usai meliput peresmian KPN di Donggala, Rabu (4/10/2023)/Ist

HARIANSULTENG.COM, DONGGALA – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menyayangkan kejadian tak mengenakkan yang dialami sejumlah jurnalis usai meliput kunjungan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Pada Rabu (4/10/2023), Ma’ruf Amin meresmikan Kawasan Pangan Nusantara (KPN) di Desa Talaga, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.

Empat jurnalis di Sulteng terpaksa harus berjalan kaki sejauh kurang lebih 6 Kilometer seusai melakukan peliputan .

Mereka adalah Abdee Mari dari TVOne, Mitha Meinansi dari Metro TV, Lia Abast dari Truestory.id dan Jumriani dari Hariansulteng.com.

“Mendengar apa yang disampaikan teman-teman, kami merasa prihatin dan sangat menyayangkan apa yang dialami teman-teman,” ujar Ketua AMSI Sulteng, Moh Iqbal dalam keterangannya, Kamis (5/10/2023).

Pernyataan Iqbal tersebut didasari dari kejadian yang dialami jurnalis dalam peliputan kunjungan kerja Wapres di Donggala, yakni adanya kesan yang muncul bahwa buruknya koordinasi dari para pelaksana di lapangan. Bahkan di lokasi peliputan tidak disediakan tempat khusus bagi para jurnalis.

“Jurnalis atau wartawan itu suatu profesi yang tinggi derajatnya. Bekerja di bawah naungan Undang-Undang Pers. Tidak semestinya disuruh kesana-kemari untuk mencari tempat sendiri. Kesannya seperti diusir-usir,” imbuhnya.

Baca juga  Dalam Sebulan, 2 Warga di Donggala Tewas Diterkam Buaya Saat Memanah Ikan

Menurut Iqbal, kejadian yang dialami sejumlah jurnalis tersebut mengambarkan bahwa koordinasi dari para pelaksana di lapangan tidak tepat, sehingga jurnalis yang meliput menjadi terabaikan.

Padahal karya jurnalistik yang dihasilkan jurnalis atau wartawan yang meliput di lapangan adalah kunci penyambung informasi kepada publik.

Belum lagi adanya kekerasan saat mengambil jatah makan siang. Ia menilai menjadi sebuah alasan yang sangat dibuat-buat jika menyebut tidak tersedia jatah makan siang bagi para jurnalis yang meliput, sebab semua yang hadir sudah terdata dan memiliki ID card resmi dari penanggung jawab acara.

“Kalaupun memang benar tidak ada jatah makan siang untuk wartawan, kami bisa pahami. Tapi harusnya disampaikan dengan bahasa yang lebih santun, bukan dengan nada membentak dan memukul kotak kemasan makanan,” tegas Iqbal.

Hal yang paling miris adalah mengharuskan empat jurnalis tersebut berjalan kaki naik turun tanjakan untuk sampai ke parkiran kendaraan seusai acara.

Baca juga  Pimpin PFI Palu 2024-2027, Rifki dan Wah Ono Komitmen Perkuat Kompetensi Pewarta Foto

Masing-masing tim liputan berupaya mencari transportasi untuk mengantar hingga ke lokasi parkiraan sejauh kurang lebih 6 Kilometer dari tempat acara berlangsung.

Di antara jurnalis ada yang berhasil mendapat tumpangan kendaraan kendati berdesak-desakan, ada juga yang mendapat penolakan dari pengemudi mobil.

Dani, pengemudi mobil dari empat jurnalis tersebut berinisiatif mengambil mobil di parkiran dan akan kembali untuk menjemput mereka di sekitar lokasi acara.

Dani memaksa ikut pada salah satu kendaraan yang akan turun. Namun oleh petugas yang berjaga di parkiran mobil, Dani juga tetap tidak dibolehkan membawa kendaraannya ke lokasi kegiatan meski dengan alasan menjemput tamu.

“Kalau saat menuju tempat acara diangkut oleh truk yang disiapkan, semestinya pada saat pulang juga diantar kembali. Bukan hanya terhadap jurnalis, tetapi seluruh tamu yang hadir, karena yang saya tahu ada ketua-ketua adat yang juga sempat berjalan kaki sebelum akhirnya ada yang mengangkut memberi tumpangan mereka,” tutur Iqbal.

Share :

Baca Juga

Anggota DPD/MPR RI, Muhammad J Wartabone gelar sosialisasi 4 pilar kebangsaan dan zikir bersama warga Donggala/Ist

Donggala

Muhammad J Wartabone Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan dan Zikir Bersama Warga Donggala
Banjir merendam Desa Rerang, Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Senin (29/11/2021) sore/Ist

Donggala

Deretan Banjir di Dampelas Donggala Sejak Awal 2021, November Terparah?
Wakil Ketua DPD KNPI Donggala Moh Riyan Ridha

Donggala

Kritik Kenaikan Harga BBM, KNPI Donggala: Sangat Tidak Populis
Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri menggelar pertemuan bersama masyarakat di Desa Pangalasiang, Kecamatan Sojol, Kabupaten Donggala, Minggu (4/8/2024)/Ist

Donggala

Politisi Senior di Sojol Ajak Masyarakat Menangkan Ahmad Ali-Abdul Karim di Pilgub Sulteng
Ahmad Ali gelar kampanye dialogis di Desa Labuan Panimba, Kecamatan Labuan, Kabupaten Donggala, Sabtu (2/11/2024)/Ist

Donggala

Ahmad Ali Ingin Jadikan Keberagaman di Sulteng sebagai Daya Tarik Pariwisata
Ilustrasi buaya/Ist

Donggala

Viral Warga Kambayang Donggala Tengah Malam Tangkap Buaya Sepanjang 3 Meter
Ahmad Ali dan Nilam Sari Lawira dinobatkan jadi Ketua Dewan Adat Dampal, Minggu malam (4/8/2024)/Ist

Donggala

Berkunjung ke Desa Ogoamas, Ahmad Ali Dinobatkan Jadi Ketua Dewan Adat Dampal
Tim SAR lakukan pencarian terhadap dua remaja yang hilang saat mendaki di Gunung Gawalise, Senin (11/11/2024)/Ist

Donggala

2 Pendaki Remaja Asal Palu Hilang di Gunung Gawalise, Tim SAR Lakukan Pencarian