Home / Morowali

Minggu, 23 Maret 2025 - 22:45 WIB

Yayasan Tanah Merdeka Soroti Bencana Longsor di Area Penyimpanan Limbah Tailing PT IMIP

Direktur Pelaksana Yayasan Tanah Merdeka, Richard Labiro/hariansulteng

Direktur Pelaksana Yayasan Tanah Merdeka, Richard Labiro/hariansulteng

HARIANSULTENG.COM, MOROWALI – Tiga pekerja tertimbun materal longsor di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sabtu dini hari (22/03/2025).

Ketiga korban bernama Demianus, Akbar dan Irfan. Hingga saat ini, baru Demianus yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Yayasan Tanah Merdeka (YTM) menyatakan, lokasi longsor terjadi di area fasilitas penyimpanan tailing (Tailing Storage Facility/TSF) di kilometer 8 PT IMIP, Kabupaten Morowali.

Direktur YTM, Richard Labiro menuturkan, para korban merupakan pekerja PT Morowali Investasi Konstruksi Indonesia (MIKI).

PT MIKI diketahui adalah mitra/kontraktor PT QMB New Energy Materials yakni salah satu perusahaan penanaman modal asing (PMA) asal Tiongkok di IMIP.

“Peristiwa kecelakaan kerja tersebut berkaitan dengan pengelolaan fasilitas penyimpanan tailing PT IMIP, yang saat ini digunakan PT Huayue Nickel Cobalt dan PT QMB New Energy Materials,” ungkap Richard, Minggu (23/03/2025).

Ia menambahkan, baik Huayue Nickel Cobalt dan QMB New Energy Materialis, adalah dua perusahaan penghasil MHP (mixed hydroxide precipitate) yang merupakan bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik.

Baca juga  Dandim Morowali Apresiasi Pelaksanaan Apel Bulan K3 di PT IMIP

Tailing merupakan limbah beracun yang merupakan produk sampingan (by products) dari proses pengolahan nikel dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) untuk menghasilkan MHP.

Diperkirakan, setiap ton logam nikel yang diproduksi melalui teknologi HPAL akan menghasilkan 100 ton tailing.

Peraturan pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengelompokkan tailing sebagai Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) Spesifik Khusus dengan kategori bahaya 2, yang dianggap memiliki toksisitas kronis dan berjangka panjang terkait dampak terhadap manusia dan lingkungan hidup.

“Oleh karena itu, tailing harus diolah sebagai limbah B3,” ucapnya.

Dikatakan Richard, pihaknya menganggap pengelolaan tailing menggunakan metode fasilitas penyimpanan tailing di tanah mengandung resiko sangat besar dan berbahaya di daerah dengan tingkat curah hujan tinggi seperti Morowali.

Baca juga  Kebobrokan Manajemen K3 PT IMIP di Mata Serikat Buruh

Tailing dalam bentuk bubur tanah dengan kandungan air sekitar 30 persen yang disimpan di fasilitas penyimpanan tailing akan berubah menjadi lumpur ketika ditimpa curah hujan yang tinggi.

Curah hujan tinggi mengakibatkan area fasilitas penyimpanan tailing yang menampung belasan juta ton tailing rentan terhadap bencana longsor.

Peristiwa longsor di area milik PT QMB New Energy Materials yang memakan korban jiwa membuktikan bahwa pengelolaan tailing menggunakan metode fasilitas penyimpanan tailing di daerah dengan curah hujan tinggi sangat beresiko terhadap bencana longsor.

Apalagi, imbuh Richard, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Morowali (2019-2039) menyebut Kecamatan Bahudopi, lokasi PT IMIP beroperasi, adalah “kawasan rawan bencana” gempa bumi, tanah longsor, dan banjir.

“Di daerah pertambangan nikel yang telah mengalami deforestasi di Morowali, maka dengan curah hujan yang tinggi memicu banjir yang kerap terjadi setiap tahun,” terangnya.

Share :

Baca Juga

Abdul Karim Aljufri hadiri konser BERAMAL di Desa Bumi Harapan, Kecamatan Wita Ponda, Kabupaten Morowali, Rabu malam (11/9/2024)/Ist (11/9/2024)

Morowali

Abdul Karim Aljufri Janji Atasi Masalah Listrik di Wita Ponda Morowali: Saya Tongkrongi Gedung PLN
Longsor terjadi di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah/Ist

Morowali

IMIP Sebut Hujan Jadi Penyebab Longsor yang Timbun 3 Pekerja
Ilustrasi/Ist

Morowali

Oknum TNI Diduga Aniaya Petani di Desa Bahomakmur, Kodim 1311/Morowali Buka Suara
Tim SAR gabungan menemukan jasad Herman (49), nelayan di Morowali yang dilaporkan hilang sejak 10 November 2023/Ist

Morowali

4 Hari Hilang, Nelayan di Morowali Ditemukan Tewas Mengapung
Taslim/Ist

Morowali

Tanggapi Rival Politik soal Semut Vs Gajah di Pilkada Morowali, Taslim: Semua Kandidat Putra Terbaik
Cerobong asap PLTU berdiri di belakang SD Negeri Labota di kawasan PT IMIP, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali/hariansulteng

Morowali

Kasus ISPA di Wilayah Hilirisasi Nikel Morowali Capai 57.190 Orang
Kabidhumas Polda Sulteng, Kombes Djoko Wienartono/Ist

Morowali

Kasus Ledakan Tungku Smelter di Morowali Naik Penyidikan, Polisi Terapkan Pasal 359 dan 360 KUHP
Koordinator FRAS Sulteng, Eva Bande/Ist

Banggai

Aktivis Lingkungan Soroti Perusahaan Perambah Kawasan Hutan di Banggai dan Morowali