Home / Palu

Sabtu, 13 Agustus 2022 - 22:04 WIB

Wajibkan Maba Cukur Rambut 1 Cm, Panitia PKKMB Untad: Supaya Beda dengan Senior

Ilustrasi - PKKMB Untad 2019/Humas Untad

Ilustrasi - PKKMB Untad 2019/Humas Untad

HARIANSULTENG.COM, PALUUniversitas Tadulako (Untad) resmi mengeluarkan tata tertib Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2022.

Pembukaan PKKMB digelar bersamaan dengan upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-77 di Lapangan Upacara Untad pada 17 Agustus 2022.

Setelah itu, PKKMB dibagi masing-masing pada tingkat universitas dan fakultas mulai 22 – 26 Agustus 2022.

Ketua Panitia PKKMB Untad, Naharuddin mengungkapkan, pihaknya telah menyepakati aturan potongan rambut bagi mahasiswa baru (maba) khususnya laki-laki.

Aturan ini sebelumnya menjadi perdebatan dengan munculnya petisi berisi penolakan ketika maba harus dibotak saat mengikuti PKKMB.

Baca juga  Persiapan Capai 90 Persen, Untad Gelar Gladi Bersih Wisuda Besok

“Panjang rambut maksimal 1 cm, tidak dibotak. Di tata tertib dijelaskan seperti itu. Alasannya supaya ada perbedaan antara maba dengan senior. Jadi harus dibedakan mana yang botak alias kepala plontos dengan yang masih ada rambut,” ucap Naharuddin, Sabtu (13/8/2022).

Diketahui, sebuah petisi bertajuk “Hilangkan Budaya Primitif di Kampus Untad, Ayo Jadi Salah Satu Kampus Maju di Indonesia” beredar jelang PKKMB Untad 2022.

Petisi tersebut dibuat Pejuang Kebenaran melalui laman Change.org dengan target 1.000 tanda tangan.

Dalam keterangannya, pengunggah mempersoalkan ketika maba laki-laki harus menghilangkan rambutnya alias botak.

Baca juga  Terciduk Bawa Sabu 15,45 Kg, Kurir di Kota Palu Terancam Hukuman Mati

Menurutnya, aturan itu tidak memiliki alasan jelas dan hanya berdasar pada penerimaan maba tahun-tahun sebelumnya.

Ia melanjutkan, kebiasaan ini justru tidak terdapat di kampus-kampus maju di Indonesia saat momen penerimaan mahasiswa baru.

“Tidak pernah ada alasan rasional kenapa mana diperintahkan demikian kecuali hanya meneruskan budaya primitif senior mereka tempo doeloe. Ketika kampus-kampus besar dan maju di Indonesia telah menghapus budaya kebodohan tersebut, di kampus Untad budaya primitif tersebut justru dipelihara,” tulis Pejuang Kebenaran. (Sub)

Share :

Baca Juga

Ilustrasi - Aliansi Mahasiswa se-Kota Palu menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di depan Gedung DPRD Sulteng, Selasa (6/9/2022)/hariansulteng

Palu

Polresta Palu Terjunkan 250 Personel Amankan Demo Mahasiswa Hari Ini
Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Palu kembali menggeledah kamar blok hunian warga binaan pemasyarakatan (WBP)/Ist

Palu

Geledah Kamar Blok, Petugas Rutan Palu Sita Handphone hingga Korek Api
Wapres Ma'ruf Amin memimpin rapat koordinasi penyelesaian rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di Sulawesi Tengah, Kamis (6/1/2022)/Ist

Donggala

Di Depan Wapres Ma’ruf, DPRD Sulteng Sebut Pemerintah Gagal Tangani Gempa 2018
Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid melakukan pertemuan dengan sejumlah mitra usaha pertambangan galian C, Senin (1/7/2024)/Pemkot Palu

Palu

Wali Kota Palu Panggil Pengusaha Tambang Galian C, Tagih Komitmen Perbaikan Jalan
Karangan bunga ucapan belasungkawa memenuhi sekitar rumah Om Kota, Kamis (4/8/2022)/hariansulteng

Palu

Gubernur Hingga Wali Kota Palu Kirim Karangan Bunga ke Rumah Duka Om Kota
Lurah Kabonena Putra Maharandha Airlangga saat bersama peserta gerak jalan indah/hariansulteng

Olahraga

Lama tak Digelar, Lomba Porseni Dipadati Warga Kabonena
Aktivitas penambangan emas di Poboya/Ist

Palu

Setumpuk Masalah di Balik PETI Poboya Jadi Bom Waktu Bagi Kota Palu
Iksan Baharudin Abdul Rauf nongkrong dan ngopi di kantin RSUD Undata usai menjalani pemeriksaan kesehatan, Sabtu (31/8/2024)/hariansulteng

Palu

Ngopi di Kantin Rumah Sakit, Iksan Tanggapi Santai Narasi ‘Semut Lawan Gajah’ di Pilkada Morowali