HARIANSULTENG.COM, PALU – Sejumlah tokoh lintas agama di Sulawesi Tengah (Sulteng) menyatakan dukungannya kepada Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri.
Deklarasi itu disaksikan ribuan orang bertempat di Sriti Convention Hall, Jalan Durian, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Minggu malam (3/11/2024).
Dukungan itu diberikan karena Ahmad Ali dinilai sebagai sosok paling toleran dari semua kandidat, sehingga dipercaya bisa berlaku adil untuk semua masyarakat ketika terpilih jadi gubernur Sulteng.
“Ini (memilih gubernur) darurat, kalau pemimpin yang kita pilih baik, ini seperti mata air. Kalau mata airnya jernih dari atas, maka sampai ke bawah ikut jernih. Tapi kalau kotor dari atasnya, maka ke bawah ikut kotor,” ungkap Habib Muhsin Alhabsy, salah satu tokoh agama Islam.
Ia pun mengaku kenal sosok Ahmad Ali dan keluarganya. Menurut Imam Masjid Jami Kampung Baru Kota Palu itu, Ahmad Ali merupakan sosok dermawan.
Habib Muhsin juga menyebut Ahmad Ali sebagai sosok yang mampu menyatukan semua kelompok masyarakat. Sehingga ketika jadi gubernur, Suami Nilam Sari Lawira diyakini bisa menjadi pemimpin semua kalangan.
Sementara salah satu tokoh Kristen terkemuka dari Poso, Pendeta Rinaldy Damanik mengungkap bagaimana Ahmad Ali menjadi salah satu tokoh penting dalam menciptakan perdamaian di Kabupaten Poso. Ia pun menepis isu yang kerap dialamatkan ke sosok Ahmad Ali.
“Setiap lima tahun sekali bapak Ahmad Ali diserang isu teroris. Setiap momen pemilu atau pilkada selalu dia diserang dengan fitnah ini. Bagaimana mungkin teroris berulang-ulang datang ke rumah saya,” ungkapnya.
Damanik menambahkan, Ahmad Ali satu-satunya orang yang memfasilitasi pertemuan Sinode se-Sulteng.
“Mana ada orang lain seperti dia. Beliau (Ahmad Ali) harus kita usahakan untuk jadi gubernur Sulawesi Tengah. Jiwa mempersatukan umat itu ada pada beliau, itu yang perlu kita dukung,” kata deklarator perdamaian Poso itu.
Pernyataan serupa juga datang dari AKBP (Pur) Teddy D Salwati. Pensiunan perwira polisi itu mengaku punya pengalaman dan melihat langsung bagaimana kepedulian Ahmad Ali terhadap kemanusiaan tanpa melihat latar belakangnya.
Teddy bercerita bagaimana peran Ahmad Ali membantu masyarakat Sulawesi Tengah ketika terjadi bencana 2018 silam.
“Saat itu, beliau menelepon saya. Meminta saya membantu membagikan beras kepada semua masyarakat yang tertimpa bencana. Dia minta dibagikan ke semua orang tanpa melihat latar belakangnya. Makanya, kalau mau bicara soal toleransi, beliau orangnya,” ujar Teddy.
Sementara itu, deklarasi dukungan dibacakan oleh Habib Abdurrahman Aljufri bersama sejumlah perwakilan tokoh lintas agama, di antaranya tokoh Islam, Kristen dan Hindu, serta diikuti oleh semua peserta yang hadir.
“Dukungan ini menambah beban saya, tapi dukungan ini semakin meneguhkan hati saya. Terima kasih atas dukungannya,” ujar Ahmad Ali melihat antusias dukungan dari para tokoh lintas agama.
Berbicara soal toleransi, Ahmad Ali meminta agar semua pihak bisa berbicara jujur tanpa takut terintimidasi. Namun demikian, pemerintah harus hadir sebagai wadah dan memberikan rasa keadilan bagi semua kelompok masyarakat.