HARIANSULTENG.COM, PALU – Sekretaris Daerah Kota (Sekkot) Palu, Irmayanti Pettalolo secara resmi membuka Talkshow Pasar Modal Syariah di Restoran Marannu Palu, Selasa (29/10/2024).
Talkshow tersebut bertajuk “MomVest: Mombine Jadi Investor Saham yang ditujukan untuk 1.000 perempuan di Kota Palu.
Irmayanti menyampaikan bahwa di antara hal yang membanggakan dari Kota Palu saat ini adalah terus meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi.
Hal tersebut dibarengi dengan indikator perekonomian makro lainnya yang membuatnya lebih berkualitas, seperti menurunya angka kemiskinan dan angka penganguran.
“Kegiatan talkshow hari ini dikemas dalam suasana yang lebih santai, namun memiliki maksud yang besar. Karena kegiatan ini akan mengedukasi dan membuat masyarakat Kota Palu, khususnya para wanita untuk lebih mengetahui seluk beluk jasa keuangan,” katanya.
Irmayanti menyatakan yang harus dipahami bahwa, industri jasa keuangan akan terus berkembang sehingga perlu kemampuan memotret tentang kondisi jasa keuangan sampai ketingkat mikro rumah tangga.
Olehnya, ujar dia, perlu mengetahui berbagai langkah startegis jangka panjang serta langkah operasional jangka pendek, dalam literasi keuangan.
Dalam dokumen jangka panjang, Palu diniatkan menjadi kota global. Hal ini karena ibu kota Sulawesi Tengah memiliki potensi dan peluang untuk berkembang lebih cepat.
“Oleh karenanya kita akan merugi dan sayang, jika potensi yang ada di depan mata, tidak termanfaatkan secara baik, termasuk dalam pemanfaatan penggunaan jasa keuangan, serta keterlibatan masyarakatnya secara masif,” jelas Irmayanti.
Ia berharap talkshow kali ini dapat membuat pemanfaatan jasa keuangan di Kota Palu bisa lebih intens dan masif dikampanyakan pada seluruh lapisan masyarakat.
Hal tersebut didasarkan dengan beberapa tujuan, yakni pertama adalah membantu industri jasa keuangan untuk dapat lebih berkembang pesat.
“Sebab dengan berkembangnya industri jasa keuangan, maka perekonomian kita juga akan berkembang lebih pesat lagi,” ungkapnya.
Tujuan kedua, masyarakat Kota Palu, khususnya perempuan harus mengetahui dan mengunakan jasa keuangan ini.
Sebab kalau itu dilaksanakan, tahap demi tahap, maka kesejahteraan masyarakat akan meningkat, kemiskinan akan terus berkurang dan lapangan kerja otomatis akan terbuka lebar.
Setelah semuanya berjalan, sambung Irmayanti, tugas dari lembaga negara Otoritas Jasa Keuangan haruslah dapat memastikan bahwa sistem dan praktek jasa keuangan itu benar-benar aman.
“Untuk terwujudnya hal tersebut maka, saya berharap semua lembaga jasa keuangan, untuk dapat bekerja segiat mungkin, sesuai proporsi tugasnya masing masing, karenanya lakukanlah koordinasi, sinkronisasi dan sinergi dangan semua pemangku kebijakan,” pungkasnya.
(Lam)