HARIANSULTENG.COM,PALU– Penggunaan High Sulphur Fuel Oil (HSFO) sebagai sumber energi yang digunakan oleh PT Vale Indonesia Tbk pada tahun 2022 meningkat dibanding tahun 2021.
HSFO atau biasa juga disebut minyak bakar adalah bahan bakar mesin diesel putaran rendah <300 rpm yang memiliki kekentalan hingga maks 380 cSt dan kadar sulfur tinggi hingga maks. 4% v/v.
CEO dan Presiden Direktur PT Vale, Febriany Eddy mengatakan konsumsi diesel pada tahun 2022 mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2021.
Ia memparkan, dobandingkan dengan tahun 2021 harga rata-rata HSFO, diesel maupun batubara pada tahun 2022 meningkat signifikan masing-masing sebesar 44%, 74% dan 136%.
Kas dan setara kas grup pada 31 Desember 2022 dan 31 Desember 2021 masing-masing sebesar AS$634,0 juta dan AS$508,3 juta karena grup menerima pendapatan yang lebih tinggi pada tahun 2022.
Febriany juga mengungkapkan, PT Vale akan senantiasa berhati-hati mengontrol pengeluaran untuk menjaga ketersediaan kas.
“Konsumsi HSFO pada tahun 2022 meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2021, mengimbangi konsumsi batubara yang lebih rendah karena kami telah memutuskan untuk menggunakan HSFO sebagai sumber energi di operasi kami sejak September 2022, menyikapi kenaikan harga batubara yang cukup tajam,” jelasnya, Jumat (17/2/2023).
PT Vale mengeluarkan sekitar AS$218,8 juta untuk belanja modal pada tahun 2022, mengalami peningkatan dari yang dikeluarkan pada tahun 2021 sebesar AS$180,7 juta terutama disebabkan oleh pengeluaran yang lebih tinggi untuk kelangsungan dan modal pertumbuhan pada tahun 2022.
“Pengeluaran utama kami adalah untuk proyek Pembangunan Kembali Tanur 4,” kata Presdir Vale itu.
Pada Desember 2022, untuk ketiga kalinya PT Vale menerima predikat PROPER Hijau (melampaui kepatuhan) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyusul beberapa penghargaan yang diterima dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) pada September 2022.
“Kami bersyukur dan akan terus menunjukkan komitmen yang kuat dalam menerapkan praktik penambangan yang baik dan praktik terbaik dalam pengelolaan lingkungan di operasi kami,” pungkas Febriany. (**)