HARIANSULTENG.COM, PALU – Aksi bela Palestima menggema di beberapa kota termasuk di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Di Kota Palu, ratusan masyarakat bersama mahasiswa lintas organisasi melakukan aksi demo mendukung Palestina di depan McDonald’s (McD), Jalan Juanda, Jumat (27/10/2023).
Restoran asal Amerika itu menjadi sasaran demo karena dianggap memberikan dukungan dengan memberi makan pasukan Israel.
Pengamatan HarianSulteng.com, massa melakukan longmarch dari Taman GOR dan tiba di depan McD Palu sekira pukul 15.10 Wita. Aksi ini membuat pihak McD Palu menutup restorannya.
Ratusan personel polisi bersiaga di depan McD menyambut pendemo yang mulai memadati simpang Jalan Juanda – Jalan Veteran – Jalan Moh Yamin – Jalan Sisingamangaraja.
Selain itu, dua kendaraan taktis jenis water cannon juga turut dikerahkan, masing-masing berada di sisi timur gedung MCD Palu dan di badan Jalan Juanda.
Dalam mengamankan aksi ini, Polresta Palu dibantu ratusan personel Brimob Polda Sulteng yang bersiaga di area Taman GOR.
“Sekitar 300 personel yang diterjunkan. Selain itu, juga ada seratus lebih dari brimob yang bersiaga di sekitar Taman Gor. Mereka ke sini (McD Palu) apabila situasi tidak terkendali,” ujar Kabag Ops Polresta Palu, Kompol Romy Gafur.
Massa mendatangi lokasi menggunakan atribut organisasi sambil mengibarkan bendera Palestina. Sambil memarkir dua mobil komando bak terbuka di depan McD, mereka berorasi menyuarakan dukungan kepada Palestina.
Tak lama berselang, suara dari mobil komando terhenti gaungnya ketika azan berkumandang di kejauhan. Peserta aksi menghentikan aktivitas, beramai-ramai menuju masjid untuk menunaikan salat ashar.
Selepas salat, ratusan massa kembali melanjutkan aksi, membuat barisan yang berhadapan dengan ratusan personel gabungan dari Polda Sulteng-Polresta Palu.
Nurmiati satu di antara muslimah yang ikut serta dalam aksi bela Palestina hari ini. Dirinya mengecam serangan brutal Israel ke Jalur Gaza yang menewaskan ribuan orang termasuk perempuan dan anak.
“Kita melihat perbuatan Israel laknatullah terhadap saudara-saudara kita di Palestina, banyak korban. Perempuan yang ada di sana tidak dipandang,” kata aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu dengan suara lantang.
Ketegangan sempat terjadi ketika massa aksi memaksa masuk untuk menemui pihak manajemen McD Palu.
Melihat situasi yang semakin tidak kondusif, puluhan personel polisi yang dipersenjatai tongkat dan tameng keluar membuat barikade.
Pendemo secara bergantian terus menyampaikan orasinya. Mereka juga membakar bendera Israel sebagai bentuk kecaman terhadap kaum zionis.
Negosiasi perwakilan massa aksi dan kepolisian pun berakhir buntu. Massa kecewa karena manager McD tidak berada di tempat.
Hampir 3 jam berlalu. Pendemo masih bertahan di depan McD tanpa massa yang berkurang sedikit pun. Mengetahui tak bisa bertemu pihak manajemen, tuntutan beralih agar bisa mengibarkan bendera Palestina di restoran bertingkat itu.
Namun tuntutan ini dihalangi aparat kepolisian. Seorang perwira lewat pengeras suara sesekali memberi aba-aba agar anggotanya ambil posisi siaga.