HARIANSULTENG.COM, MOROWALI – Polisi merampungkan penyidikan kasus ledakan tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) Morowali yang menewaskan puluhan pekerja.
PT ITSS merupakan salah satu tenant yang beroperasi di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
Kasubbid Penmas Polda Sulteng, Kompol Sugeng Lestari menyebut pihaknya telah melimpahkan berkas perkara tersebut ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Morowali.
“Dua tersangka inisial ZG (41) dan Z (35) pekerja WNA dari Cina hari ini diserahkan kepada Kejaksaan Negeri Morowali,” ungkap Sugeng dalam keterangan resminya, Kamis (7/3/2024).
Berkas perkara dinyatakan lengkap oleh Kejari Morowali pada 27 Februari 2024, sehingga penyidik menyerahkan tersangka dan barang bukti kepada jaksa penuntut umum (JPU).
“Dengan diserahkannya tanggung jawab tersangka dan barang bukti, maka tahap penyidikan Kepolisian selesai. Untuk selanjutnya kita tunggu bersama proses persidangannya di pengadilan,” ucap Sugeng.
Diketahui, ledakan tungku smelter nikel PT ITSS yang terjadi 24 Desember 2023 menjadi perhatian publik,
Akibat peristiwa tersebut tercatat 59 karyawan menjadi korban, 21 orang di antaranya meninggal dunia dengan rincian 8 pekerja asal cina dan 13 pekerja lokal, selebihnya korban luka-luka.
Hasil penyelidikan dan penyidikan, kepolisian menduga adanya unsur kelalaian dan pelanggaran keamanan keselamatan kerja (K3) dalam ledakan smelter nikel PT ITSS.
Akhirnya, kepolisian menetapkan dua tersangka yaitu inisial ZG (41) selaku pengawas keuangan atau supervisor furnace di PT Zhao Hui Nikel.
“PT ITSS meminta ZG untuk membantu mereka, serta tersangka Z (35) menjabat sebagai wakil supervisor di PT Ocean Sky Metal Indonesia atau OSMI,” kata Sugeng.
(Fat)