HARIANSULTENG.COM – PT Pertamina memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) di Sulawesi Tengah (Sulteng) aman setelah pengumuman kenaikan harga BBM per 3 September 2022.
Usai kenaikan harga, Pertamina langsung melakukan penyesuaian harga di dispenser dan totem di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Stok BBM jenis solar di Sulteng selama sebulan ke depan mencapai 9.053 kilo liter dengan konsumsi sebesar 695 kilo liter.
Sedangkan pasokan pertalite tersedia 11.012 kilo liter dari kebutuhan konsumsi masyarakat sebesar 1.154 kilo liter.
“Ketahanan stok BBM jenis solar di Sulteng 8 kali lipat lebih dan pertalite hampir 10 kali lipat,” ucap Senior Supervisor Communication and Relation Pertamina Patra Niaga Sulawesi, Taufiq Kurniawan, Rabu (7/9/2022).
Diketahui, pemerintah melakukan penyesuaian harga solar dari Rp 5.150 menjadi 6.800 per liter, pertalite dari 7.650 menjadi 10 ribu per liter dan pertamax dari 12.500 menjadi 14.500 per liter.
Taufiq mengimbau pihak SPBU agar selektif dalam menyalurkan BBM kepada konsumen, khususnya tidak melayani pembelian menggunakan jeriken tanpa surat rekomendasi.
Di sisi lain, ia juga mengimbau kepada masyarakat agar segera mendaftarkan kendarannya di program Subsidi Tepat MyPertamina.
Hingga 5 September 2022, Pertamina mencatat sudah terdapat 5.101 kendaraan di Sulteng terdaftar sejak dibuka pada 11 Juli 2022.
“Kita tidak ingin ada oknum-oknum tertentu mencari keuntungan pribadi dengan melakukan tindakan penimbunan BBM bersubsidi. Rata-rata SPBU di Kota Palu sudah menyediakan jalur pembelian BBM bagi pengguna aplikasi Mypertamina,” kata Taufiq. (Sub)