Proses verifikasi kembali atas situs-situs geologi ini menemukan adanya beberapa temuan baru. Misalnya pada titik situs breksit, tim Ekspedisi Poso menemukan adanya situs Konglomerat yang menunjukkan, jutaan tahun lalu wilayah ini adalah dasar lautan.
Begitu juga di situs Hipostratotipe Tangkura. Tidak jauh dari lokasi ini, tim geologi menemukan adanya bukti sesar yang membentuk kawasan itu jutaan tahun lampau.
Perjalanan Ekspedisi Poso Ketiga ini juga melakukan perjalanan untuk melihat batuan Sekis Hijau dan Sekis Biru serta Gneiss di Desa Kuku dan Panjoka, Kecamatan Pamona Utara.
Gneiss adalah batu gamping yang berubah menjadi marmer dengan warna abu-abu kehitaman. Sedangkan Sekis hijau, menurut Badan Geologi, terbentuk pada suhu tekanan rendah.
Bagi para peneliti, menemukan sekis hijau dan biru menjadi sangat penting untuk memahami proses terbentuknya sebuah wilayah yang berlangsung jutaan tahun lalu.
Proses verifikasi yang dilakukan oleh tim gabungan ahli di Ekspedisi Poso selanjutnya akan dikirimkan kembali ke Badan Geologi.
Selanjutnya, akan di dilakukan FGD untuk penetapan Warisan Geologi. Kegiatan yang didukung oleh Dinas Pariwisata Sulawesi Tengah ini dilaksanakan oleh Yayasan Dodoha Pakaroso Mosintuwu. Dokumen Warisan Geologi menjadi langkah awal untuk menuju Geopark Poso.
(Red)