HARIANSULTENG.COM – Jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) diduga sudah tersebar di hampir seluruh wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng).
Hal itu diutarakan pengamat terorisme dari Universitas Tadulako, Muhammad Khairil menanggapi penangkapan 22 pendukung MIT di Poso dan Ampana, Tojo Una-Una.
Kemudian pada Rabu (18/5/2022), seorang tersangka teroris jaringan MIT di Morowali juga menyerahkan diri ke pihak kepolisian.
“Tentu dengan tertangkapnya sejumlah tersangka, membuktikan bahwa kelompok ini (MIT) telah tersebar hampir di seluruh wilayah Sulteng,” ungkap Khairil, Sabtu (21/5/2022).
Ia mengatakan, kelompok teroris seperti MIT jaringannya telah mendunia sehingga proses regenerasi akan terus berlangsung.
Menurut Khairil, adanya tersangka yang menyerahkan diri dapat menjadi ‘pintu masuk’ untuk mengungkap tokoh kunci yang melakukan upaya rekrutmen.
Kelompok teroris dinilai akan terus menyebarkan ideologi dan pola-pola doktrinasi selama tujuan mereka belum tercapai.
“Khawatir karena jaringan mereka menyebar tidak hanya di Poso bahkan terus menebar doktrin untuk rekrutmen keanggotaan di beberapa daerah. Artinya, bendera apa pun yang mereka pakai termasuk MIT, JI atau lainnya selagi tujuan dan obsesi mereka sama, tetap akan menjadi ancaman untuk NKRI,” jelas Khairil.
Sebelumnya, Densus 88 melakukan operasi senyap dan menangkap 24 tersangka pendukung teroris MIT dan ISIS di tiga wilayah berbeda pada Sabtu (14/5/2022).
Masing-masing 22 di Sulawesi Tengah, satu di Bekasi dan satu lainnya di Kalimantan Timur (Kaltim).