Home / Palu

Kamis, 11 Desember 2025 - 13:04 WIB

Insiden Fatal Sepanjang 2025: Longsor Jadi Pembunuh Utama di Area PETI Poboya

Sebuah truk tertimbun longsor di area PETI Poboya. (Foto: Istimewa)

Sebuah truk tertimbun longsor di area PETI Poboya. (Foto: Istimewa)

HARIANSULTENG.COM, PALU – Aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) Poboya, Kota Palu, lagi-lagi menuai sorotan imbas kecelakaan yang dialami sebuah truk di jalur penanjakan menuju kawasan Vavulapo, Selasa (9/12/2025).

Meskipun pengemudi dilaporkan selamat, kecelakaan ini menambah daftar panjang beragam insiden di area PETI Poboya. Tak sedikit di antaranya berujung pada kematian.

Para penambang liar ini ikut mengeruk material mengandung emas lalu diekstraksi lewat metode perendaman (heap leaching) di wilayah kontrak karya PT Citra Palu Minerals (CPM).

Alhasil, kekayaan alam dieksploitasi secara serampangan tanpa pengawasan. Redaksi ini merangkum serangkaian peristiwa sepanjang 2025 yang terekam dalam laporan media arus utama.

Baca juga  Perjuangan Masyarakat Toraja di Morowali Menjaga Tanah Ulayat dari Cengkeraman Tambang PT Vale

Insiden longsor tercatat menjadi penyumbang utama korban nyawa di lokasi tambang ilegal Poboya. Pada 3 Juni 2025, dua pekerja tewas tertimbun.

Peristiwa itu terjadi di lokasi yang sohor dengan sebutan “Kijang 30”. Kabar kematian dua pekerja ini juga dibenarkan oleh pihak kepolisian.

Kejadian serupa terjadi pada 8 Oktober 2025. Seorang pekerja bernama Herman kelahiran Pinrang tewas saat sedang memuat material ke dalam truk. Longsor lagi-lagi jadi penyebabnya.

Dalam dokumen medis yang diterima, korban yang berusia 39 tahun itu mengalami luka robek di bagian kepala dan nyeri dada.

Baca juga  Desakan Copot Kapolda Sulteng di Tengah Dugaan Oknum Aparat Jadi Beking Tambang Ilegal

Selain longsor, kecelakaan marak lainnya melibatkan kendaraan truk yang hilir mudik. Medio Oktober lalu, sebuah truk terperosok dan mengakibatkan pengemudi terluka.

Terakhir, 28 November 2025, Rumah Sakit Sindhu Trisno Palu melalui media sosial mengumumkan adanya pasien tanpa identitas.

Pasien berjenis kelamin laki-laki itu disebut menjadi korban kecelakaan di lokasi pertambangan Poboya. Ia ditemukan dalam kondisi setengah sadar.

Karena rentetan peristiwa tadi hanya merujuk pada laporan media, boleh jadi belum mencakup semua karena wilayah tambang ilegal seringkali sulit dijangkau dan tertutup akan akses informasi.

(Red)

Share :

Baca Juga

Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Palu menggelar apel siaga khusus Natal dan Tahun baru 2025, Rabu (18/12/2024)/Ist

Palu

Siaga SAR Khusus Natal dan Tahun Baru, KPP Palu Kerahkan 86 Personel
Rektor Untad, Mahfudz memberi pesan almamater di acara wisuda angkatan 112, Kamis (16/6/2022)/hariansulteng

Palu

Nyaris Drop Out Akhir Juni, Rektor Untad Sebut Masa Studi Mahasiswa Angkatan 2015 Diperpanjang
AJI bersama Google News Initiative gelar pelatihan misinformasi dan disinformasi Pemilu 2024/hariansulteng

Palu

Puluhan Jurnalis di Palu 2 Hari Dilatih Kenali Mis-Disinformasi Pemilu 2024
Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid resmi meneken kesepakatan terkait pengawasan dan penertiban penyaluran BBM bersubsidi, Rabu (10/1/2024)/Pemkot Palu

Palu

Resmi Berlaku, Beli BBM Subsidi di Kota Palu Wajib Tunjukkan STNK
Massa dari Aliansi Mahasiswa se-Kota Palu berunjuk rasa terkait insiden penembakan di Parimo, Selasa (16/2/2022)/hariansulteng

Palu

4 Hari Usai Tewasnya Warga Parimo, Giliran Cipayung Plus Geruduk Kantor Gubernur Sulteng
Witan Sulaeman melayani warga foto bersama sebelum acara lamaran, Sabtu (8/1/2022)/hariansulteng

Palu

Jelang Lamaran, Witan Sulaeman Sempatkan Layani Warga Foto Bersama
Pemkot Palu gelar Maulid Nabi Muhammad dan zikir akbar, Sabtu (28/9/2024)/Pemkot Palu

Palu

Refleksi 6 Tahun Pascabencana, Pemkot Palu Gelar Maulid Nabi dan Zikir Akbar
KAHMI gelar musyawarah nasional di Kota Palu, 24 - 27 November 2022/hariansulteng

Palu

Panitia Bantah Badan Intelijen Negara Recoki Munas XI KAHMI di Palu