HARIANSULTENG.COM, PALU – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid memberikan arahan dalam pertemuan kepala sekolah dan guru bersama PT Sampoerna Kamis (13/4/2023).
Pertemuan ini merupakan realisasi dari program magang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu berkaitan dengan peningkatan kapasitas kepala sekolah dan guru.
“Pertemuan ini terkait magang, ini merupakan realisasi kedua. Kemarin kita belum didampingi Sampoerna, tahun ini sudah didampingi pihak Sampoerna,” kata Hadianto.
Menurutnya, manajemen yang baik, akan membuat organisasi tumbuh dengan baik pula. Begitupun di sekolah. Manajemen sekolah yang baik, akan membawa sekolah itu tumbuh baik pula.
Oleh karena itu, katanya melalui pelaksanaan magang ini, dirinya ingin lebih memantapkan kepala sekolah dan guru agar mampu mentransfer apa yang menjadi tujuan dari pemerintah terkait pendidikan.
“Kalau ingin sekolah bagus, yang dimantapkan itu manajernya dulu atau pimpinannya dulu. Diharapkan dari pimpinannya itu mampu mendeliver apa yang menjadi goals dari kita pemerintah terkait pendidikan,” jelasnya.
Oleh karena itu, pria 47 tahun itu merasa bersyukur karena Pemkot Palu dapat bekerja sama dengam PT Sampoerna dalam program magang yang kedua kali tersebut.
Ia menyatakan pengiriman kepala sekolah dan guru keluar daerah untuk melaksanakan magang ini bukan berarti menandakan pendidikan di Kota Palu tertinggal.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kepala sekolah dan guru dari Kota Palu yang telah mendapatkan penghargaan secara nasional.
Namun demikian, kata dia, pelaksanaan magang ini akan semakin menguatkan diri para kepala sekolah dan guru untuk mengadopsi sekolah lain, berkaitan dengan mana saja yang belum diterapkan hingga belum kuasai.
“Supaya khazanah kepimpinan kepala sekolah semakin menguat. Karena majunya sekolah itu tergantung dari kepala sekolah. Kalau kepala sekolahnya mampu memenajemen dengan baik seluruh stakeholder dalam sekolah, maka saya yakin kita akan lebih baik. Apalagi dengan reward yang kita berikan, seperti Rp 2 miliar untuk sekolah berprestasi dan lainnya,” katanya.
Hadianto ingin kepala sekolah mulai identifikasi apa yang menjadi kekurangan dari sekolahnya masing-masing, agar hal itu menjadi fokus kepala sekolah yang melaksanakan magang.
“Kita harus tahu, apa kelemahan kita, supaya kita mempelajari dalam waktu tiga bulan magang ini. Sehingga masuk tiga bulan yang kita lewati, betul-betul berjalan efektif. Jangan sporadis. Identifikasi apa yang jadi kelemahan kita dan kita jangan malu mengakuinya,” ungkapnya.
Ia juga menekankan agar para kepala sekolah membuat perencanaan seperti analisa perubahan, setelah melaksanakan magang.
Kalau hal tersebut dapat diketahui dengan baik dan sesuai dengan target, maka Pemerintah Kota Palu akan semakin termotivasi untuk melakukan penguatan peningkatan kapasitas kepala sekolah dan guru.
Ia juga mengatakan, para siswa tidak terasa silih berganti meninggalkan para guru. Jangan sampai, para guru, ditinggalkan oleh siswa yang belum cukup bekal sesuai dengan level pendidikan yang akan dimasuki.