‘’Saya ingin mendengar langsung dari hati masyarakat apa yang disampaikan. Itu pasti tulus dari hati. Kalau rakyat bicara tulus pasti nanti akan memilih siapa saja dengan tulus. Tidak perlu pencitraan. Saya di TNI tidak diajarkan demikian,’’ ucapnya.
Agusto merupakan jebolan Akademi Militer (Akmil) 1988. Karirnya selama 36 tahun di TNI membuatnya memiliki pengalaman bertugas dari satu provinsi ke provinsi lain, termasuk ikut berperang Operasi Seroja dan di Aceh.
Ayah Agusto merupakan seorang hakim. Latar belakang sang ayah ini juga mempengaruhi karakternya untuk selalu ingin menegakkan keadilan.
“Hari ini, Minggu rencananya cawagub bertolak ke Parigi Moutong dalam rangka memenuhi undangan silaturahmi,” kata Jubir Pasangan Cudy-SAH, Andono Wibisono.
(Adv)