HARIANSULTENG.COM, PALU – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid menemui perwakilan dari berbagai komunitas di Kota Palu, Jumat malam (3/2/2023).
Pertemuan yang berlangsung di Taman Nasional, Jalan Hasanuddin itu guna menjalin silatutahmi dan bertukar pikiran antara wali kota dengan warganya dari kalangan anak-anak muda.
Dalam kesempatan itu, Hadianto banyak menerima keluhan terutama terkait masalah pengelolaan sampah di Kota Palu.
Seorang pegiat lingkungan, April menyinggung soal keinginan Pemerintah Kota Palu yang ingin meraih Piala Adipura
Adipura merupakan sebuah penghargaan bagi kabupaten atau kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan.
Di hadapan wali kota, April mengaku telah menggeluti bidang pengelolaan sampah sejak 2017. Bahkan, tak jarang dirinya rela merogoh kocek pribadi demi belajar di luar daerah.
Sayangnya setelah belajar berbagai macam metode pengelolaan sampah, ia merasa pengetahuannya tak pernah diakomodir ketika balik ke kampung halaman sendiri.
“Dari 2017 sampai sekarang, hampir setiap tahun saya belajar ke Jawa menggunakan dana pribadi. Tapi ketika pulang, saya kecewa karena apa yang saya dapatkan di luar itu saya tidak bisa terapkan walau sudah sering saya tawarkan,” terang April dari Sekolah Edukasi Lingkungan.
Diketahui, Kementerian Lingkungan Hidup mensyaratkan proporsi 70 persen penanganan dan 30 persen pengurangan sampah pada 2025 mendatang.
“Saya mendukung Pemerintah untuk meraih Adipura. Tapi permasalahan kita adalah pengelolaan sampah di TPA masih open dumping. Jadi sampah di kota hanya dipindahkan dan menumpuk di sana. Sedangkan dari 100 persen komposit sampah, 70 persen itu adalah sampah organik. Dan itu belum ada pengelolaannya,” jelasnya.
April mengatakan bahwa dirinya pernah berdialog dengan Hadianto Rasyid membahas pengelolaan dan pemanfaatan sampah.
Saat itu, Hadianto turut meminta April untuk menyampaikan gagasannya kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu.
“Tahun kemarin saya sempat bertemu Bapak (wali kota) sebelum saya berangkat ke Jogja. Saat itu Bapak sarankan ke DLH, tapi ketika saya ke DLH hasilnya tidak sesuai dengan apa yang saya pikirkan,” ungkapnya.
Mendengar hal itu, Hadianto Rasyid memastikan akan segera menindaklanjuti aspirasi April. Ia pun secara khusus akan mengundang April ke kantornya untuk membicarakan masalah pengelolaan sampah bersama DLH Palu.
“Baik malam ini saya akan sampaikan ke DLH. Nanti April hari Senin saya undang ke kantor, apa keinginan kamu itu akan dilaksanakan DLH. Karena pemaparan kamu tadi, saya yakin kamu sangat tahu persoalan ini. Kalau saya hanya kulitnya saja,” ujar Hadianto. (Anw)