HARIANSULTENG.COM, PALU – Sejumlah pegiat lingkungan lintas organisasi tergabung dalam Fraksi Bersih Sulteng menggelar aksi solidaritas atas tragedi ledakan tungku smelter di Morowali.
Aksi bertajuk “1.000 Lilin untuk Korban Ledakan Smelter di Kawasan PT IMIP” itu digelar di Taman Nasional, Kota Palu, Minggu malam (24/12/2023).
Pantauan HarianSulteng.com, mayoritas peserta kompak mengenakan pakaian serba hitam sebagai bentuk duka terhadap belasan pekerja pabrik pengolahan bijih nikel yang meregang nyawa saat bertugas.
Diketahui, tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) meledak dini hari tadi sekira pukul 5.30 Wita.
PT ITSS merupakan salah satu tenant yang beroperasi di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Ledakan tungku smelter yang memicu kebakaran hebat ini mengakibatkan 13 pekerja meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
“Apa yang terjadi di Morowali hari ini, kita perlu mendesak agar negara serius. Negara jangan hanya melihat soal pendapatan dan keuntungan dari sisi ekonomi,” ujar Direktur Jatam Sulteng, Moh Taufik dalam orasinya.
Taufik merasa prihatin ketika kabar duka dari Morowali datang saat suasana keceriaan dan sukacita harusnya menyelimuti dalam menyambut perayaan Natal dan tahun baru.
Di sisi lain, ia menyebut ledakan smelter di PT IMIP telah menambah daftar kecelakaan kerja berujung maut di kawasan industri khususnya di Morowali dan Morowali Utara.
Di bulan yang sama tahun 2022, dua pekerja PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) tewas saat kebakaran hebat terjadi.
Korban meninggal diketahui bernama Nirwana Selle dan I Made Defri Hari Jonathan. Keduanya tewas dengan kondisi mengenaskan karena terbakar.
“Negara sudah harus melakukan evaluasi dan mengaudit terkait penerapan K3. Tapi fakta di lapangan, kecelakaan kerja sering terjadi. Olehnya patut diduga pengurus negara ini abai terhadap keselamatan pekerja,” ungkap Taufik.
Peserta aksi pun tampak merasa geram dengan program hilirisasi di sektor industri yang terus-terusan dikampanyekan pihak pemerintah.
Sebab sebaliknya, peristiwa mengerikan di kawasan PT IMIP memberikan kesan bahwa hilirisasi tak lebih hanya jargon semata.
“Di tanah kami nyawa tak semahal tambang, hilirisasi tahi minyak,” ucap peserta aksi serentak.
(Fat)