Home / Palu

Jumat, 1 Desember 2023 - 08:22 WIB

Ahmad Arif Pernah Ingatkan Kerawanan Bencana di Palu Sebelum Gempa-Tsunami 2018

Jurnalis Kompas, Ahmad Arif/hariansulteng

Jurnalis Kompas, Ahmad Arif/hariansulteng

Dengan segala keterbatasan, mereka mencatat dengan tangan berita-berita kemudian menempelnya di shelter-shelter pengungsian.

Selain itu, media-media Jepang menghindari pemberitaan yang berpotensi meninggalkan traumatik bagi korban. Tak ada gambar mayat, darah maupun tangisan.

“Mungkin agak berbeda dengan di Indonesia. Kalau di Jepang seperti tabu menampilkan gambar orang bersedih, mayat. Itu sangat dihindari,” tuturnya.

Dari pengalaman tsunami Aceh dan tsunami Jepang, Arif kemudian merefleksi dan mulai memetakan potensi kerawanan bencana di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Pada 2012, ia pernah menulis tentang kerawanan bencana di Palu berjudul “Hikayat Runtuhnya Tanah Runtuh”.

Waktu adalah musuh utama ingatan. Di Tanah Runtuh, Kelurahan Talise, Palu Timur, Sulawesi Tengah, kisah tentang runtuhnya kampung itu karena gempa dan tsunami hanya dianggap dongeng. Warga tinggal di pantai itu tanpa membentengi diri dengan kesiapsiagaan.

Demikian petikan teras berita dalam tulisan tersebut. Paragraf selanjutnya menceritakan pengakuan warga yang mendengar perkataan buyutnya tentang tsunami di masa lampau yang melanda Teluk Palu.

Baca juga  Petugas Sampah dan Damkarmat Kota Palu Terima Bantuan dari Baznas

Cerita-cerita dari warga ini dibenarkan sebagai fakta sejarah oleh akademisi sekaligus pengamat kebencanaan setempat bernama Abdullah.

Sayangnya, jurnalis di Palu seolah kehilangan penciuman untuk mengungkap jejak-jejak tsunami yang paling dekat di sekitarnya.

“Saya membayangkan kalau yang memproduksi itu teman-teman media di Palu, yang memiliki audiens di sini. Impact-nya pasti jauh lebih besar. Kalau Kompas minat bacanya paling orang di Jakarta,” kata Arif.

Ungkapan Arif itu seperti ‘tamparan’ bagi peserta media gathering yang hadir. Pada 28 September 2018, petaka yang pernah diingatkan Arif benar-benar terjadi.

Pukul 18.02 Wita, gempa magnitudo 7,4 mengguncang saat kebanyakan warga berkumpul di pesisir Pantai Talise untuk menyaksikan Festival Palu Nomoni.

Jembatan Kuning dan deretan tenda hancur tak bersisa tersapu gelombang tsunami yang menerjang sesaat setelah gempa.

Baca juga  HUT Hipmi ke-50, Tiga Energi Muda Siap Bangun Ekonomi Sulteng

Ahmad Arif bukan orang pertama yang pernah menyinggung ancaman potensi tsunami di Teluk Palu.

Pengamat Kebencanaan Sulteng, Abdullah/hariansulteng

Pengamat Kebencanaan Sulteng, Abdullah/hariansulteng

Orang yang pernah ia wawancarai, Abdullah juga pernah mengingatkan hal serupa dalam bukunya berjudul “Tsunami di Teluk Palu dan Sesar Palu Koro”.

Buku ini diluncurkan Desember 2017. Namun Abdullah merasa buku yang mengulas sejarah dan ancaman tsunami, serta fakta-fakta seputar Sesar Palu-Koro tersebut tak mendapatkan tempat di hati masyarakat.

“Dicetak sekitar 200. Saya taruh di Ramedia (terjual) tidak sampai sepuluh. Paling kalau ada yang beli kesannya kayak ‘untuk apa beli buku seperti itu’. Ancaman itu ada dan pasti terjadi, mereka tidak percaya,” ucap Abdullah saat ditemui beberapa waktu lalu.

Namun pascabencana 2018, buku Abdullah menjadi incaran dan menjadi bacaan masyarakat. Ia pun banyak mendapat undangan menjadi pembicara seputar kebencanaan di Sulteng.

Share :

Baca Juga

Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid/Ist

Palu

Imbauan Tak Mempan, Pemkot Palu Siapkan Sanksi Denda hingga Sita Tenda yang Tutupi Jalan
Kekasih Witan Sulaeman, Rismahani tertangkap kamera tengah berdandan jelang acara lamaran, Sabtu (8/1/2022)/Ist

Palu

Tertangkap Kamera, Begini Penampilan Kekasih Witan Sulaeman Jelang Lamaran
Balai Karantina Pertanian (Barantan) Kota Palu menggelar pelatihan jurnalistik, Rabu (23/2/2022)/Ist

Palu

Tingkatkan Kualitas Kehumasan, Karantina Pertanian Palu Gelar Pelatihan Jurnalistik
SDG Sulteng mengedukasi santri Anwarul Quran dengan materi kaligrafi dan penulisan biografi, Sabtu (29/7/2023)/Ist

Palu

SDG Sulteng Ajari Santri Ponpes Anwarul Quran Palu Membuat Kaligrafi
Sekkot Palu, Irmayanti Pettalolo menghadiri pelepasan logistik Pemilu 2024 dari Gudang Logistik KPU Palu di GOR Siranindi, Senin (12/2/2024)/hariansulteng

Palu

Hadiri Pelepasan Logistik Pemilu, Sekkot Palu Ajak Masyarakat Gunakan Hak Pilih
Pemkot Palu dan Milenium Waterpark teken kerja sama/Pemkot Palu

Palu

Pemkot Palu-Milenium Waterpark Jalin Kerja Sama, Beri Diskon Tiket Masuk untuk Anak-anak
Taman Nasional Palu/Pemkot Palu

Palu

Pemkot Palu Sediakan WiFi Gratis 100 Mbps di Dua Titik Ini
Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid temui warga Kelurahan Besusu Barat, Sabtu (20/11/2021)/Ist

Infrastruktur

Pemerintah Target Huntap Kelurahan Talise Palu Mulai Dibangun Desember