HARIANSULTENG.COM – Afandi mendaftarkan diri sebagai calon ketua PKC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah (PMII Sulteng).
Dalam konkoorcab ke-X yang akan dilaksanakan pada 10 Mei 2025, Afandi akan bersaing dengan Moh Fhadel.
Dalam keterangannya, Senin (05/05/2025), Afandi mengusung visi “Menjadikan PMII Sulteng sebagai pusat peradaban.
Melalui visi ini, PMII Sulteng diharapkan menjadi motor penggerak kemajuan daerah yang berpijak pada nilai-nilai keislaman, keindonesiaan, dan kemanusiaan.
“Sebagai pusat peradaban, PMII tidak hanya mencetak kader yang cerdas dan berintegritas, tetapi juga berperan aktif dalam membangun masyarakat yang beradab, adil, dan sejahtera. Pusat peradaban berarti menjadi sumber inspirasi, inovasi, dan transformasi sosial di Sulawesi Tengah,” ujarnya.
Visi ini kemudian berusaha dicapai melalui 4 misi, di antaranya.
1) Pusat Intelektual dan Ilmu Pengetahuan
PMII Sulteng berkomitmen menciptakan ruang-ruang kaderisasi dan diskursus keilmuan yang dinamis, kritis, dan solutif.
Hal ini mencakup seminar, kajian rutin, pelatihan kepemimpinan, dan pengembangan literasi digital. PMII harus menjadi tempat tumbuhnya kader-kader intelektual yang mampu menjawab tantangan zaman dengan pendekatan akademik dan humanis.
2) Pelopor Gerakan Sosial dan Kebangsaan
PMII hadir sebagai pelaku utama dalam membangun kesadaran sosial, memperjuangkan keadilan, dan menegakkan nilai-nilai kebangsaan.
Kader PMII diharapkan aktif dalam advokasi masyarakat, penguatan demokrasi, dan respon terhadap isu-isu sosial lokal maupun nasional. Sebagai pelopor, PMII harus hadir di garis depan dalam memperjuangkan hak-hak rakyat.
3) Contoh Islam yang Rahmatan Lil Alamin
PMII Sulteng harus menjadi representasi Islam yang moderat, toleran, dan membawa kedamaian.
Melalui aktivitas dan sikap kadernya, PMII menampilkan Islam yang ramah, inklusif, dan menghargai keberagaman.
Nilai-nilai ahlussunnah wal jama’ah menjadi fondasi dalam berinteraksi dengan masyarakat luas.
4) Kaderisasi Penggerak Masa Depan
Misi ini menekankan pentingnya pembinaan dan regenerasi kader secara sistematis dan berkelanjutan.
PMII harus mampu mencetak kader-kader yang visioner, progresif, dan siap menjadi pemimpin masa depan di berbagai bidang, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.
Kaderisasi menjadi jantung organisasi yang harus terus diperkuat dengan pendekatan yang relevan dan kontekstual.
(Fat)