HARIANSULTENG.COM – Rektor Universitas Tadulako (Untad) terpilih, Prof Amar menanggapi kasus pelecehan seksual di lingkungan kampusnya.
Sebelumnya, seorang mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Untad diduga menjadi korban pelecehan seksual dan telah membuat laporan ke kepolisian.
“Terkait pelecehan seksual kemarin memang menjadi isu bersama. Kami Sudah memiliki aturannya untuk menangani ini dan saya kira ke depan harus ada unit khusus dalam menuntaskan kasus-kasus seperti ini, tidak hanya pelecehan seksual,” kata Amar, Selasa (29/11/2022).
Dalam proses pemilihan, Amar mengusung visi untuk membawa Untad menjadi “Perguruan Tinggi Berstandar Internasional yang Unggul, Tangguh dan Adaptif dalam Kajian Lingkungan Kebumian Strategis”.
Sementara di antara tujuan yang ingin dicapai yakni menyelenggarakan proses pendidikan dan pengajaran bermutu dengan suasana akademik yang kondusif, merdeka dari kekerasan seksual serta tanpa radikalisme.
Pada saat ini, kata Amar, pihaknya telah menindaklanjuti kasus dugaan pelecehan seksual tersebut dan menyerahkan prosesnya kepada pihak kepolisian.
Dia juga menegaskan bahwa Universitas Tadulako berkomitmen penuh untuk memerangi masalah kekerasan seksual.
“Kasus ini telah ditangani pihak berwajib karena menyangkut persoalan hukum. Sejak kasus ini mencuat, universitas pun telah melakukan langkah-langkah penindakan,” ujar Amar. (Sub)