Home / Morowali Utara

Senin, 23 Januari 2023 - 13:36 WIB

Bupati Morowali Utara Akui Tak Melihat Ada Kesenjangan antara TKA dan TKI di PT GNI

Bupati Morowali Utara, dr dr Delis Jurkason Hehi/Facebook Delis Djira

Bupati Morowali Utara, dr dr Delis Jurkason Hehi/Facebook Delis Djira

HARIANSULTENG.COM, MORUT – Tewasnya dua pekerja dalam trgaedi bentrokan di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), Kabupaten Morowali Utara (Morut) pada 14 Januari 2023 lalu terus menjadi pembicaraan hangat.

Sebagian pihak beranggapan bahwa bentrokan tersebut dipicu karena adanya kasenjangan antara tenaga kerja Indonesia (TKI) dan tenaga kerja asing (TKA) asal China.

Bupati Morowali Utara (Morut), dr Delis Julkarson Hehi mengaku tak mengetahui pasti terkait nominal gaji dari para TKA PT GNI.

“Saya tidak tahu persis gaji TKA. Tapi secara kondisi lapangan, menurut saya merekalah yang paling siksa. Mereka kerja nonstop bahkan terkadang sambil bergelantungan di atas crane makan siang, membawa bekal,” kata Delis dikutip dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Senin (23/1/2023).

Baca juga  Komnas HAM Sulteng Soroti Penetapan Tersangka Jurnalis Heandly Mangkali

Berdasarkan catatan Pemkab Morut, total karyawan di PT GNI sekitar 13 ribu orang, 1.300-an TKA dan sisanya merupakan pekerja Indonesia.

Delis mengatakan, kisruh mengenai persoalan ketenagakerjaan di perusahaan pengolahan bijih nikel tersebut telah berlangsung sejak lama.

Para pekerja selama ini menyuarakan masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3), pengenaan sanksi atas surat peringatan (SP), hingga status pekerja kontrak.

“Kalau terkait kesejahteraan para TKI tidak pernah menjadi persoalan utama isu mereka. Kalau melihat fakta lapangan, saya tidak melihat itu (kesenjangan),” ungkapnya.

Baca juga  2 Orang Tewas dalam Bentrokan TKA vs TKI di PT GNI, Kapolda Sulteng Akui Pengamanan Minim

Jika Delis mengaku tidak melihat adanya kesenjangan, keterangan berbeda justru datang dari Katsaing selaku Ketua DPC Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kabupaten Morowali dan Morowali Utara.

Meski tak mengetahui gaji pekerja asing, namun pihaknya kerap mendengar dari para translator di lingkungan perusahaan bahwa pendapatan pekerja lokal lebih rendah dari TKA

“Pendapatan TKA kami tidak bisa melihat secara bukti melalui slip gaji karena itu dirahasiakan. Namun kami biasa mendengar dari translator, juru bicara bahkan TKA-nya pun kadang mengatakan bahwa sebenarnya pendapatan kalian ini agak kecil. Berarti dalam konteks ini, pendapatan mereka agak lebih besar daripada TKI,” ujar Katsaing. (Arm)

Share :

Baca Juga

Banjir bandang menyapu dan meluluhlantakkan bangunan site camp milik perusahaan tambang CV Surya Amindo Perkasa (SAP) di Desa Desa Tamainusi, Kecamatan Sojo Jaya, Morowali Utara, Jumat (03/01/2025)/Ist

Morowali Utara

Buntut Banjir Tewaskan Pekerja di Morut, Inspektur Tambang Terjun Investigasi Besok
SPPT-FRAS Sulteng menggelar konferensi pers terkait konflik agraria antara PT ANA dan masyarakat Petasia Timur, Kamis (9/5/2024)/hariansulteng

Morowali Utara

Serikat Petani-FRAS Sebut Pemprov Sulteng Tak Transparan Tangani Konflik Masyarakat dan PT ANA
Serikat Pekerja Ajak Masyarakat Jaga Kondusifitas dan Saling Menghargai

Morowali Utara

Serikat Pekerja Ajak Masyarakat Jaga Kondusifitas dan Saling Menghargai
Ilustrasi/KPK RI

Morowali Utara

Negara Rugi Rp 8 Miliar, KPK Ambil Alih Kasus Korupsi Pembangunan Kantor DPRD Morut
Jurnalis Indosiar, Syamsuddin Tobone/Ist

Morowali Utara

Marak Komentar Kasar Usai Beritakan Pembunuhan di Morut, Jurnalis Indosiar Bakal Tempuh Jalur Hukum
Ilustrasi/Ist

Morowali Utara

Ledakan Smelter Tewaskan 2 Pekerja, Walhi dan Jatam Desak Pemerintah Evaluasi Total PT GNI
Ketua DPRD Morowali Utara, Warda DG Mamala mengikuti peluncuran IPKD MCP KPK secara online, Rabu (05/03/2025)/Ist

Morowali Utara

Ketua DPRD Morowali Utara Apresiasi Peluncuran IPKD MCP Tahun 2025
Koordinator Jatam Sulteng, Moh. Taufik/hariansulteng

Morowali Utara

Jatam Desak Polisi Usut Aktivitas Perusahaan Tambang Nikel di Balik Banjir Bandang Morut