HARIANSULTENG.COM, PALU – Puluhan warga lintas agama di Kota Palu menggelar doa bersama untuk RO, Minggu malam (4/6/2023).
RO merupakan remaja 15 tahun yang menjadi korban persetubuhan oleh 11 pria di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo).
Pascakejadian itu, korban kini menjalani perawatan intensif oleh tim dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata, Kota Palu.
Sebelum berdoa bersama, warga lebih dulu menggelar aksi bakar lilin dan tabur bunga serta bingkisan di halaman RSUD Undata.
Doa bersama dan aksi bakar lilin ini diinisiasi oleh Gerakan Perempuan Bersatu Sulawesi Tengah (GPB Sulteng).
Meski demikian, tak sedikit kalangan pria ikut dalam aksi tersebut sebagai bentuk dukungan dan solidaritas terhadap korban kekerasan seksual.
Pantauan HarianSulteng.com, masyarakat yang hadir tampak seragam mengenakan baju putih dengan bawahan hitam.
Acara doa bersama ini turut diikuti sejumlah perwakilan organisasi seperti Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) melalui virtual.
Pada kesempatan itu, Pendeta Grace menjadi pemuka agama pertama yang memimpin doa sesuai kepercayaan Kristen.
Masyarakat tampak khusyuk menghayati lantunan doa yang disampaikan pendeta untuk kesembuhan korban.
Setelah Pendeta Grace, Zulfiah selaku penyuluh agama Islam dari Kementerian Agama setempat ikut memimpin doa.
Sambil duduk di kursi roda, Zulfiah membacakan doa yang diikuti peserta berharap korban segera diberikan kesembuhan oleh Yang Maha Kuasa.
Perwakilan GPB Sulteng, Nurlaela Lamasitudju mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian yang dialami korban.
Menurutnya, kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak yang terus terulang malah seringkali terabaikan dan dilupakan.
“Kami berharap agar masyarakat dapat bersatu dan bekerja sama untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan. Kami menekankan pentingnya memberikan efek jera kepada pelaku kekerasan dan memastikan adanya keadilan bagi korban,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Undata, drg Herry Mulyadi menyatakan kondisi korban saat ini telah berangsur-angsur membaik.
“Kondisinya saat ini baik. Namin akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan langkah selanjutnya. Setelah rapat dengan komite medis, kami akan memberikan dukungan penuh kepada korban dan tidak akan bertindak gegabah,” pungkasnya. (Jmr)