HARIANSULTENG.COM, PALU – Bintang Timnas Indonesia, Witan Sulaeman telah melangsungkan lamaran, Sabtu (8/1/2022) malam.
Pemain berjuluk Baby Shark itu melabuhkan hatinya pada sosok Rismahani, gadis yang sudah dikenalnya sejak di bangku sekolah dasar (SD) di Kota Palu.
Dalam prosesi lamaran, keduanya mengusung adat Sasak dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) tempat kelahiran ayah Witan.
Hal itu terlihat saat keluarga Witan dari kalangan pria mengenakan Sapuq, yakni ikat kepala atau destar terbuat dari kain songket.
Selain konsep adat Lombok, acara lamaran juga mengusung budaya Kalimantan tempat kelahiran ibu Witan Sulaeman.
“Kedua adat ini dipadukan supaya membentuk sebuah keadilan keluarga besar,” ucap perwakilan keluarga Witan.
Witan Sulaeman sendiri lahir dan dibesarkan di Kota Palu, Sulawesi Tengah pada 8 Oktober 2001.
Witan melamar Rismahani dengan mahar Rp 250 juta, serta memberikan seserahan adat berupa beras 100 kg dan gula 50 kg.
Anak kedua dari tiga bersaudara itu melangsungkan lamaran sehari setelah dirinya tiba di Kota Palu, Sulawesi Tengah usai membela Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2020. (Sub)