HARIANSULTENG.COM, PALU – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid menanggapi kabar perihal sejumlah pegawai terlibat penyalahgunaan narkoba dari hasil tes urine Badan Nasional Narkotika (BNN).
Ia meminta agar hasil tes urine yang menyasar sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemkot Palu itu diperiksa dengan sungguh-sungguh.
“Jangan lagi bilang ASN Pemkot. Kemarin soal judi juga dibilang ASN Pemkot, padahal bukan. Jadi dicek dulu baik-baik,” kata Hadianto di sela acara grond breaking pembangunan Huntap Tondo II, Kamis (5/1/2023).
Meskipun demikian, orang nomor satu di Kota Palu itu akan menggelar rapat terkait pelaksanaan tes urine bagi seluruh jajarannya.
Hadianto berharap agar bagi aparatur sipil negara (ASN) yang diindikasikan sebagai pengguna narkoba mendapatkan rehabilitasi.
“Kalau bisa direhabilitasi dan itu jalan terbaik, kecuali pengedar. Kalau pemakai bagi saya bisa ditoleransi lewat rehabilitasi,” katanya.
Sebelumnya, BNN melakukan tes urine bebas narkoba di sejumlah instansi di Kota Palu, seperti Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Pemadam Kebakaran, Kejaksaan Negeri, Pengadilan Negeri hingga Bandara Mutiara Sis Aljufri.
Hasilnya, setiap instansi ditemukan adanya beberapa oknum pegawai terciduk positif menggunakan barang haram tersebut. (Jmr)