HARIANSULTENG.COM, DONGGALA – Warga Dusun IV, Desa Towale, Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) mengalami krisis air bersih imbas kemarau panjang yang terjadi belakangan.
Kondisi ini memaksa warga untuk memutar otak dalam memperoleh air bersih. Tak jarang warga harus berjalan kaki jauh ke sungai untuk mengambil air, bahkan terkadang mereka juga harus membeli air dengan harga yang cukup menguras kantong.
Hal itu yang kemudian mendorong Ganjar Milenial Center (GMC) Sulteng untuk terjun mendistribusikan bantuan berupa tandon dan air bersih kepada ratusan keluarga yang ada di Desa Towale pada Senin (9/10/2023).
“Kalau untuk airnya biasanya kalau dari PDAM gak jalan warganya ngambil air dari sungai. Dari rumahnya ke sungai sekitar 2 km jalan kaki. Kalau beli air satu drum sekitar Rp 80 ribu. Kalau untuk KK (kepala keluarga) seratus lebih,” ujar Korwil GMC Sulteng, Muamar Khadafi.
Senada dengan Dafi, salah seorang warga bernama Anjani (35) juga mengungkapkan betapa susahnya mereka memperoleh air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
“Sering kering air. (Jadinya) jemput air ke sungai, sungainya juga sudah agak kotor, mau gak mau masyarakat tetap mengambil air di sungai karena masyarakat butuh air. Jadi permintaan masyarakat yang diutamakan di sini air bersih,” kata Anjani.
Adapun jarak permukiman warga dengan sungai sekitar 2-3 Km. Bagi yang tidak memiliki kendaraan, terpaksa harus berjalan kaki sambil mengangkut jeriken atau ember untuk memperoleh air bersih.