HARIANSULTENG.COM, PARIMO – Sebagian besar masyarakat Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) menolak keberadaan PT Trio Kencana.
Hal itu diungkapkan Peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Bayu Eka Yulian saat konferensi pers, Rabu (27/4/2022).
Kepala Pusat Studi Agraria Institusi IPB University itu telah mengadakan riset pada Maret – April 2022 atas 402 responden.
Responden dipilih secara acak (multistage random sampling) dengan margin of error sebesar 5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Selain lewat kuesioner, Tim Peneliti IPB melakukan wawancara mendalam kepada informan baik kepala desa, sekretaris desa, kepala dusun maupun masyarakat umum.
Para responden ini tersebar mulai di wilayah Pinotu, Tada Selatan, Khatulistiwa, Oncone Raya, Kasimbar, Kasimbar Palapi, Tovalo dan Posona.
Bayu menjelaskan, penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari insiden tewasnya seorang warga dalam aksi demonstrasi menolak PT Trio Kencana beberapa waktu lalu.
Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa sebagian besar masyarakat Parimo tidak menghendaki keberadaan perusahaan tambang tersebut.
“Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin seimbang, 49,8 persen laki-laki dan sisanya perempuan. 46,8 persen tidak setuju atas hadirnya PT Trio Kencana, 19,9 persen setuju, 21,1 persen netral dan 12,2 memilih tidak tidak menjawab,” ungkap Bayu.
Bayu menambahkan, ada sejumlah alasan yang melatarbelakangi masyarakat menolak kehadiran PT Trio Kencana.
Mulai dari merugikan mata pencaharian petani, berdampak pada lingkungan, hingga menimbulkan konflik baik vertikal maupun horizontal.