HARIANSULTENG.COM, PALU – Sejumlah pedagang di Kota Palu masih menjual minyak goreng curah melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter.
Seperti pantauan HarianSulteng.com di Pasar Inpres Manonda, para pedagang menjualnya dengan harga dari Rp 17.500 hingga Rp 20.000 per liter.
Minyak goreng curah itu sebelumnya pedagang peroleh seharga Rp 13.000 per liter dari distribusi PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Cabang Palu.
Pasar Inpres Manonda terletak di Jalan Bayam, Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu.
“Untuk minyak goreng curah ini diecer Rp 17.500 dan ada juga Rp 20.000 per liter,” kata seorang pedagang Pasar Inpres Manonda, Indra.
Sementara itu, pedagang lainnya bernama Ferdi mengaku belakangan ini kesulitan mendapatkan stok minyak goreng dari distributor.
Pedagang berusia 21 tahun itu pun baru memperoleh pasokan minyak goreng curah dari kegiatan distribusi PPI Cabang Palu.
“Saya sudah memesan sebenarnya hampir seminggu yang lalu tetapi belum datang. Sebab barangnya memang tidak ada,” imbuh Ferdi.
Terkait penjualan minyak goreng curah di atas HET ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tengah (Disperindag Sulteng) angkat bicara.
Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulteng, Donny Iwan Setiawan menerangkan pihaknya bakal melakukan pengawasan terhadap harga jual minyak goreng curah di pasaran.
Sebab saat ini, kata dia, Disperindag se-Sulteng masih melaksanakan rapat koordinasi teknis di Kabupaten Morowali.
“Insya Allah kami akan melakukan pengawasan dan sosialisasi penerapan HET minyak goreng curah kepada pedagang. PT PPI sebenarnya sdh mensosialisasikan dan menandatangani pakta integritas dengan pedagang penerima minyak goreng,” ujar Donny. (Agr)