Home / Banggai

Kamis, 2 Juni 2022 - 12:08 WIB

Kasus Petani Dituduh Mencuri Sawit, Walhi Sulteng Pertanyakan Batas HGU PT Sawindo Cemerlang

Walhi Sulteng menanggapi kasus petani di Banggai menjadi tersangka karena diduga mencuri kelapa sawit milik PT Sawindo Cemerlang, Selasa (31/5/2022)/hariansulteng

Walhi Sulteng menanggapi kasus petani di Banggai menjadi tersangka karena diduga mencuri kelapa sawit milik PT Sawindo Cemerlang, Selasa (31/5/2022)/hariansulteng

HARIANSULTENG.COM, BANGGAI – Wahana Lingkungan Hidup Sulawesi Tengah (Walhi Sulteng) mempertanyakan tapal batas hak guna usaha (HGU) perusahaan sawit PT Sawindo Cemerlang.

Hal itu menyusul seorang petani di Desa Honbola, Kabupaten Banggai resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi atas dugaan kasus pencurian.

Petani bernama Demas Saampap jadi tersangka karena dituding mencuri kelapa sawit yang diduga berada di lahan milik PT Sawindo Cemerlang.

“PT Sawindo berkeras bahwa lahan itu milik mereka. Salah satu kewajiban pemilik HGU itu membangun tapal batas dalam lingkungan areal. Tapi dari keterangan masyarakat, di lapangan tidak ditemukan adanya tapal atau batas fisik,” ungkap Kepala Departemen Advokasi Walhi Sulteng, Khairul Syahputra, Kamis (2/5/2022).

Khairul seolah menegaskan bahwa kasus yang menimpa Demas merupakan konflik agraria, bukan pidana atau pencurian.

Sejak PT Sawindo Cemerlang memperoleh HGU pada 2014, anak perusahaan dari Kencana Agri Group itu telah melakukan penanaman kelapa sawit di lahan-lahan milik petani.

Baca juga  Walhi Sulteng: Sumber Mata Air di Buluri dan Watusampu Terancam Tambang

Sementara, kata Khairul, petani seperti Demas telah memiliki Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT) jauh sebelum penerbitan HGU PT Sawindo Cemerlang.

“Pak Demas memiliki dua objek tanah masing-masing 2 hektare, satu dimiliki istrinya dan satunya lagi dimiliki orangtuanya sabagai warisan,” kata Khairul.

Seiring berjalannya waktu, PT Sawindo Cemerlang terus menanam kelapa sawit di lahan para petani termasuk milik Demas.

Dari keterangan diterima Walhi Sulteng, petani saat itu dijanjikan bahwa pengelolaan sawit dilakukan lewat skema kemitraan plasma.

Namun hingga saat ini, para petani mengeluh karena tidak pernah menerima bagi hasil sesuai janji perusahaan.

Khairul mengatakan, Demas pernah ditawari untuk menerima uang Rp 1.024.000 sebagai pendapatannya dari hasil kemitraan plasma.

Akan tetapi, Demas merasa tidak pernah menjalin kesepakatan mengenai jumlah bagi hasil tersebut.

Sehingga ketika Demas melakukan panen sendiri, dirinya malah dituduh mencuri oleh PT Sawindo Cemerlang.

“Atas dasar apa PT Sawindo Cemerlang menuduh Pak Demas mencuri di lahan yang mereka kuasai. Riwayat penguasaan PT Sawindo juga kami pertanyakan. Sebab Pak Demas mengaku tidak pernah menerima ganti rugi atau pemberian-pemberian hak lainnya,” imbuh Khairul.

Baca juga  Walhi Sulteng Keluarkan Seruan Sikapi Kemunduran Demokrasi, Harapan 'Pemilu Jurdil' Sangat Tipis

Di sisi lain, Walhi Sulteng menyayangkan pernyataan Polres Banggai karena menyebut Demas sebagai tengkulak.

Menurut Khairul, polisi terkesan mendiskreditkan petani yang sebenarnya menjadi korban atas konflik agraria.

“Kami mengecam narasi kepolisian yang menyebut Pak Demas seorang tengkulak dan sebagainya. Pak Demas hanyalah salah satu petani kecil yang kehidupannya terhimpit di tengah-tengah perizinan perusahaan sawit,” katanya.

Diketahui, Demas resmi menjadi tersangka dan terancam hukuman 5 tahun penjara atas dugaan pencurian yang dilaporkan PT Sawindo Cemerlang.

Kasat Reskrim Polres Banggai, Iptu Adi Herlambang mengatakan, tersangka terbukti melakukan pencurian kelapa sawit di lokasi lahan HGU.

Penyidik telah memperoleh lebih dari 2 alat bukti sebagaimana diatur dalam pasal 184 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

Share :

Baca Juga

Puluhan jurnalis di Palu menggelar aksi menolak RUU Penyiaran yang dinilai berpotensi mengancam kebebasan pers, beberapa waktu lalu/Instagram @aji_palu

Banggai

AJI Palu Kecam Oknum TNI Diduga Intimidasi Jurnalis di Banggai Usai Beritakan Pungli
Polres Banggai amankan 18 tersangka kasus narkoba selama 3 bulan/Ist

Banggai

Polres Banggai Amankan 18 Tersangka Kasus Narkoba Selama 3 Bulan
Tingkatkan Literasi Pasar Modal Syariah, OJK dan BEI Resmikan Galeri Investasi Universitas Muhammadiyah Luwuk

Banggai

Tingkatkan Literasi Pasar Modal Syariah, OJK dan BEI Resmikan Galeri Investasi Universitas Muhammadiyah Luwuk
Ilustrasi kebebasan pers

Banggai

IJTI Sulteng Desak Kapolda Usut Tuntas Kasus Perampasan Ponsel Wartawan di Polres Banggai
Ilustrasi gempa bumi

Banggai

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Teluk Tomini, Terasa Hingga Banggai, Morowali dan Poso
Ilustrasi penangkapan/Ist

Banggai

Polisi Bantah Petani Tersangka Pencurian Sawit di Banggai Sedang Sakit Saat Ditangkap
Ilustrasi gempa bumi

Banggai

Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Luwuk, Getaran Terasa Seakan Truk Berlalu
Karyawan melakukan protes ke perusahaan terkait THR yang cair tidak sesuai kententuan/istimewa

Banggai

Diduga Perusahaan Nikel di Banggai Belum Realisasikan Program CSR Selama 2 Tahun Sebesar 900 Juta