Home / Poso

Minggu, 28 November 2021 - 15:30 WIB

Gelar Penelitian Terorisme di Poso, UIN Datokarama Catat 3 Kali Warga Demo soal Dugaan Salah Tembak

UIN Datokarama menggelar seminar nasional bertajuk

UIN Datokarama menggelar seminar nasional bertajuk "Terorisme, Antara Penegakan Hukum dan Hak Asasi Manusia", Minggu (28/11/2021)/hariansulteng

HARIANSULTENG.COM, POSO – Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama melakukan penelitian soal tindak pidana terorisme di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Diantara hasilnya, tercatat sebanyak 3 kali warga Poso berunjuk rasa terkait dugaan salah tembak oleh aparat keamanan.

Hal ini diungkapkan Ketua Prodi Perbandingan Mazhab UIN Datokarama, Taufan di acara seminar nasional bertajuk “Terorisme, Antara Penegakan Hukum dan Hak Asasi Manusia”.

Taufan mengatakan, sejumlah aksi masyarakat tersebut terjadi dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

Baca juga  Tak Hanya Lahan Pertanian, Cagub Sulteng Ahmad Ali Juga Bakal Asuransikan Hewan Ternak

“Selain observasi dan wawancara langsung di lapangan, data ini kami himpun lewat media pemberitaan. Kebanyakan demo di Poso itu menggugat soal penanganan hukum yang tidak tepat. Jadi kelihatan posisi negara,” jelasnya.

Aksi pertama terjadi di Kelurahan Moengko, Kecamatan Poso Kota pada 12 April 2020.

Sejumlah masyarakat tergabung dalam Solidaritas Muslim Poso menuntut pihak aparat keamanan atas tewasnya Qidam Alfariski.

Pemuda warga Desa Tambarana itu tewas tertembak karena sempat diduga sebagai pelaku teroris jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Baca juga  Satgas Pemburu Teroris MIT Temukan Warga di Parigi Moutong Meninggal di Kebun

Kemudian pada 10 Juni 2020, warga menggeruduk Kantor Polres dan DPRD Kabupaten Poso.

Diinisiatori Solidaritas Muslim Poso, massa menuntut penegakan hukum atas terbunuhnya tiga petani akibat peluru aparat.

Memasukinya April 2021, warga Poso Pesisir memblokade jalan dan membakar satu Pos Satgas Madago Raya.

Aksi tersebut sebagai bentuk kekecewaan masyarakat karena pelaku penembakan terhadap Qidam belum juga tertangkap.(Agr)

Share :

Baca Juga

Anggota kelompok MIT terakhir, Askar alias Jaid alias Pak Guru/Ist

Poso

Polisi Pastikan Buronan MIT yang Tewas di Poso adalah Askar, Punya Keahlian Merakit Bom
Sisa kelompok teroris MIT/Ist

Parigi Moutong

MUI Sulteng Minta Masyarakat Terbuka Beri Informasi Jika Melihat 3 Teroris MIT
Satgas Madago Raya musnahkan barang bukti berupa 6 buah bom lontong milik teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Rabu (22/12/2021)/Ist

Poso

Polisi Musnahkan 6 Bom Lontong Berdaya Ledak Tinggi Milik Teroris Poso
Imam Masjid Raya Palu, Muhammadin/hariansulteng

Poso

Ahmad Ali di Mata Imam Masjid Agung Poso, Teringat Sosok Utsman dan Abdurrahman bin Auf
Hujan lebat yang mengguyur Kawasan Palolo, Kabupaten Sigi sejak pagi hari, mengakibatkan sejumlah pohon tumbang menimpa kabel listrik/istimewa Vito Tafwidh Raharso

Palu

Diguyur Hujan Sejak Pagi Hari, 6 Wilayah di Sigi dan Poso Mati Lampu
Dansat Brimob Polda Sulteng, Kombes Kurniawan Tandi Rongre, berkunjung ke sejumlah pos kamtibmas Operasi Madago Raya/Ist

Poso

Cek Pos Kamtibmas, Dansat Brimob Sulteng Apresiasi Personel Operasi Madago Raya
Anggota kelompok MIT terakhir, Askar alias Jaid alias Pak Guru/Ist

Palu

Kelompok Teroris MIT Poso Habis, Opera Madago Raya Tetap Diperpanjang   
Personel bersenjata lengkap disiagakan dalam Operasi Keselamatan Tinombala guna mencegah ancaman serangan teroris MIT, Minggu (6/3/2022)/Ist

Parigi Moutong

Cegah Serangan Teroris MIT, Personel Bersenjata Lengkap Diterjunkan dalam Operasi Keselamatan Tinombala