HARIANSULTENG.COM, PALU – Ketua Senat Universitas Tadulako (Untad), Prof Muhammad Basir Cyio dilaporkan ke polisi karena diduga melakukan intimidasi.
Kasus ini dilaporkan Dosen Fakultas Pertanian Untad sekaligus Wakil Sekretaris Kelompok Peduli Kampus (KPK), Nur Sangadji.
Nur mengatakan, Prof Basir melakukan dugaan intimidasi dan kekerasan terhadapnya tepat di momen wisuda Untad, Rabu (15/12/2021) lalu.
“Saya datang karena di undang oleh yang bersangkutan untuk menghadiri acara wisuda. Kebiasaan kami itu kumpul dulu di rektorat sebelum bersama-sama ke tempat penyelenggaraan,” kata Nur Sangadji.
Saat tengah duduk bersama sejumlah dosen, Nur berpapasan dengan Prof Basir yang kebetulan lewat.
Prof Basir sempat menyapa Nur kemudian menuju ke ruangan lain di gedung rektorat.
Tak berselang lama, Prof Basir kembali menghampiri Nur dan langsung menekan tangan dan bahu sembari melontarkan sejumlah pertanyaan padanya.
Kepada Nur, Guru Besar Fakultas Pertanian Untad itu menanyakan perihal sosok penulis di media tentang jurnal predatory dan plagiasi.
“Siapa yang menulis itu? Saya bilang bukan saya. Terus siapa, sambil terus menekan saya. Dia terus mendesak, saya coba berdiri tapi posisinya tidak bisa bergerak. Jadi ini sudah masuk wilayah privasi yang diganggu,” ujar Nur Sangadji menceritakan kejadian saat itu, Senin (20/12/2021).
Di tengah obrolan itu, Nur Sangadji menyebut penulis artikel tersebut adalah Muhammad Nasrum.
Nasrum merupakan dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Untad sekaligus anggota KPK lainnya.
“Pak Nasrum memang ahli dalam hal pelacakan jurnal dan kami punya buktinya lengkap. Saat saya menyebutkan itu, dia (Prof Basir, red) seperti kaget dalam artian salah tingkah kali ya seperti begitu,” ungkap Nur.
Tak terima atas perlakuan Prof Basir Cyio, Nur Sangadji melayangkan laporan ke Kepolisian Daerah (Polda) Sulteng.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Polda Sulteng belum memberikan keterangan terkait laporan tersebut. (Agr)