HARIANSULTENG.COM, PALU – Wilayah Kota Palu, Sulawesi Tengah diguncang gempa sebanyak 2 kali dalam 4 hari terakhir.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, kedua gempa tersebut akibat adanya aktivitas Sesar Palu Koro.
“Kedua gempa ini dipicu Sesar Palu Koro dan aktivitasnya masih normal,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Palu, Hendrik Leopatty, Selasa (31/5/20222).
Diketahui, gempa berkekuatan magnitudo 3,0 mengguncang Kota Palu, Jumat (27/5/2022) pukul 00.55 Wita dini hari.
BMKG mencatat bahwa pusat gempa berada di darat 8 km arah Timur Palu pada kedalaman 7 km.
Selang 3 hari kemudian, gempa kembali mengguncang dengan kekuatan semakin besar yakni magnitudo 3,4 pada Senin (30/5/2022).
Guncangan gempa ini juga terjadi saat tengah malam pukul 00.16 Wita yang berpusat di darat 10 km Timur Laut Palu pada kedalaman 6 km.
Sesar Palu Koro dikenal sebagai sesar paling aktif jika dibandingkan dengan sesar regional lain di Indonesia.
Sesar ini pernah memicu gempa besar disertai tsunami di Kota Palu dan sekitarnya pada 28 September 2018.
Mengutip dari Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN), terdapat beberapa segmentasi Sesar Palu Koro dengan panjang 15 hingga 59 km.
Sejumlah segmen itu di antaranya Segmen Palu di utara, Segmen Saluki, Segmen Moa dan Segmen Meloi di selatan.
Di selatan ujung sesar ini bertemu dengan jalur Sesar Matano yang melintasi wilayah Soroako dan selanjutnya menerus ke laut.
Sedangkan di utara, Sesar Palu Koro melintasi Teluk Palu dan menerus ke Selat Makasar hingga diperkirakan bertemu Palung Sulawesi Utara. (Rmd)