HARIANSULTENG.COM, PALU – Sejumlah pedagang di Pasar Inpres Manonda, Kota Palu menceritakan keluh kesahnya yang tak kunjung menerima bantuan.
Pasar Inpres Manonda sebelumnya mengalami kebakaran hebat pada 29 Maret 2022 lalu.
Berdasarkan pantauan HarianSulteng.com, Selasa (19/4/2022), sebagian besar pedagang mulai membangun kembali lapak jualannya.
Di antara mereka bahkan telah kembali berjualan dan memasok barang baru namun dari pinjaman alias ngutang.
Hal ini seperti dilakukan Ros, seorang pedagang pakaian di Pasar Inpres Manonda yang telah berjualan sejak 2008.
Saat kebakaran terjadi, seluruh dagangan Ros ludes dilalap api sehingga mengalami kerugian ratusan juta rupiah.
“Kalau kerugian itu ratusan juta, bahkan ada pedagang yang rugi sampai Rp 800 juta karena 3 los dagangannya ludes terbakar,” katanya.
Ros mengatakan, barang dagangan yang terbakar merupakan stok barang untuk dijual saat Ramadan dan Idulfitri.
Ia pun saat ini mulai berjualan dan telah membangun kembali lapak dagangannya di lokasi yang terbakar.
Karena belum mendapat bantuan, wanita berusia 34 tahun itu terpaksa berutang untuk menyetok barang baru karena tak lagi memiliki modal.
“Bantuan katanya ada, tetapi sampai saat ini kami pedagang belum menerima. Kalau untuk barang-barang baru ini saya harus utang. Perbaikan lapak jualan ini saja sekitar Rp 10 juta,” kata Ros.
Ros menambahkan, para pedagang selama ini sudah tiga kali didata untuk proses pemberian bantuan.
Terakhir, kata dia, pedagang korban kebakaran didata oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Ros mengatakan, para pedagang memilih membangun kembali lapak dagangan meskipun harus berutang karena ingin ‘memanen’ rezeki saat Ramadan dan Idulfitri.
Jikapun bantuan nantinya diberikan, ia berharap disalurkan kepada pedagang dalam bentuk uang tunai.
“Ramadan dan Idulfitri ini sebenarnya harapan pedagang untuk meraup keuntungan, cuma yah kebakaran kemarin itu anggap saja sebagai ujian,” ujar Ros.
“Saya harapannya bantuan diberikan diuangkan saja, tidak perlu barang bangunan. Karena kebanyakan kios-kios pedagang sudah dibangun kembali. Kalau uang kan bisa digunakan untuk menutupi utang,” katanya menambahkan. (Agr)