HARIANSULTENG.COM, PARIMO – Hampir dua minggu sudah pascademo berujung bentrok dengan aparat kepolisian di Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo).
Bentrokan dipicu lantaran warga melakukan aksi unjuk rasa menolak tambang PT Trio Kencana sambil memblokade Jalan Trans Sulawesi.
Akibat bentrokan itu, seorang pemuda bernama Erfaldi (21) ditemukan meninggal dunia akibat mengalami luka tembak.
Lembaga Bantuan Hukum Sulawesi Tengah (LBH Sulteng) mengungkapkan alasan warga melakukan aksi pemblokiran jalan.
Direktur LBH Sulteng, Julianer mengatakan, awalnya tak ada rencana pemblokiran jalan saat demo berujung bentrok pada Sabtu (12/2/2022).
Saat itu, masyarakat Tinombo Selatan dan sekitarnya berkumpul semata-mata untuk menyambut Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura atau akrab disapa Cudy.
Hal itu seperti yang disampaikan Tenaga Ahli Gubernur, Ridha Saleh bahwa Cudy akan datang mendengar aspirasi warga pada hari tersebut.
“Tidak ada niat untuk memblokir jalan. Memang warga berkumpul hingga ibu-ibu dan anak-anak untuk menyambut gubernur,” kata Julianer, Kamis (24/2/2022).
Julianer menerangkan, warga sebelumnya bahkan telah membuat nasi kuning tumpeng untuk menyambut Rusdy Mastura.